Maman menyatakan, dari hasil studi Kemen UMKM, minat mahasiswa menjadi wirausahawan tinggi, mencapai 81 persen. Namun yang berhasil memiliki usaha kurang lebih 8 persen.
Artinya, ujar Maman, ada gap sangat jauh. Permasalahan yang dihadapi, pertama adalah konsistensi semangat atau spirit untuk berwirausaha. Konsistensi semangat ini harus didukung oleh pemerintah agar tetap terjaga.
Dukungan ini, pertama, meminimalisir resiko kendala dan permasalahan terkait perizinan. Lalu, literasi keuangan, manajemen keuangan, manajemen operasional dan sumber daya manusia (SDM) yang baik. "Kemudian, membuka akses ke sektor pembiayaan. Nah, ini yang ingin kami jaga," ujarnya.
Karena itu, tutur Maman, Kementerian UMKM membuat program pendampingan jangka panjang. Seperti yang dilakukan bank bjb intensif memberikan pendampingan dan literasi keuangan terhadap UMKM di Jawa Barat.
"Kementerian UMKM dan Deputi Kewirausahaan juga punya beberapa akses jaringan kolaborator untuk men-support atau memberikan bantuan investasi yang sifatnya B2B (business to business)," tuturnya.
Maman mengatakan, telah menyampaikan kepada Menko Perekonomian terkait pajak UMKM. Dua kementerian sepakat, UMKM yang pendapatannya di bawah Rp4,8 miliar hanya dikenai pajak 0,5 persen. Kebijakan ini diperpanjang, tidak ada peningkatan pajak sampai 2029.
"(UMKM) yang omsetnya di bawah Rp500 juta tidak dikenakan pajak. Jadi ini juga bagian dari inisiatif," ucap Maman.
Menteri UMKM menambahkan, terkait akses pasar, kementerian menjaga hubungan dengan e-commerce agar para pelaku UMKM bisa memasarkan produk mereka melalui market digital
Meman menjelaskan kebijakan Menteri Keuangan Purbawa Yudi Sadewa menggelontorkan dana segar Rp200 triliun ke bank-bank Himbara. Menurut Maman, dana itu bukan digelontorkan, tetapi dipindahkan darirekening Bank Indonesia (BI) ke bank-bank himbara.
Menurut Maman, uang yang mungkin hanya diam di bank sentral, dipindahkan ke bank himbara sehingga bergerak. Nah, uang ini kan pasti nanti mau tidak mau mendorong bank-bank himbara membangun kreativitas mencari terobosan-terobosan.
"Salah satunya itu pasti akan didistribusikan ke usaha besar juga ke usaha menengah kecil dan mikro. Ini peluang bagi pelaku UMKM untuk mengakses pembiayaan perbankan," ucap Maman.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait