“Ketiga, studi agama mengajarkan arti penting persatuan dalam keberagaman yang menjadi kekuatan utama bangsa Indonesia,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Lemhannas RI mengutip pemikiran cendekiawan muslim Nurcholish Madjid, yang menekankan bahwa agama seharusnya menjadi inspirasi bagi kemajuan, bukan penghalang bagi peradaban.
“Jika agama dipahami secara bijak, maka ia menjadi perekat kebangsaan. Namun jika ditafsirkan secara sempit, ia justru dapat menimbulkan konflik,” ucap Kang Ace.
Ketua DPD Partai Golkar Jabar itu menutup orasi ilmiahnya dengan menegaskan bahwa studi agama tidak hanya memperdalam keyakinan, tetapi juga berperan penting dalam memperkokoh fondasi ketahanan nasional.
“Karena itu, studi agama harus terus dikembangkan sebagai bagian dari strategi membangun bangsa yang tangguh, beradab, dan berkarakter,” tegas Kang Ace.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait