"Ini momentum bagi pemasyarakatan untuk mengarahkan warga binaan menjadi bagian pentimg warga negara yang berjuang untuk swasembada pangan nasional dengan memanfaatkan lahan yang ada," ucapnya.
Warga binaan, ujar Kombes Tatan, diarahkan untuk menjadi pelaku aktif dalam ketahanan pangan dengan memaksimalkan lahan-lahan tidur di lingkungan pemasyarakatan.
"Tentu, mereka diberikan bekal keterampilan dan pendampingan, sebelum akhirnya terjun mengolah lahan-lahan agar produktif untuk mendukung ketahanan pangan,” ujar Kombes Tatan.
Karutan Kelas I Bandung Mashuri Alwi menegaskan, jajaran petugas, WBP, dan tahanan harus memiliki integritas tinggi.
"Saya tegaskan integritas harus dijunjung tinggi, mulai sekarang tak ada lagi pungli (pungutan liar), baik untuk kunjungan, PB, atau CB. Jika ada oknum petugas di Rutan Kelas I Bandung meminta pungli silakan lapor ke saya, " tegas Karutan Mashuri Alwi.
Karutan juga memberikan motivasi kepada ribuan WBP dan tahanan, bahwa mereka bukan penjahat. "Kalian bukan penjahat. Kalian hanya orang yang tersesat lalu kami arahkan agar tidak tersesat dengan memberikan pembinaan maksimal agar bisa digunakan saat kembali ke masyarakat kelak," ujar Mashuri Alwi.
Kepala Pengamanan Rutan (KPR) Rutan Kelas I Bandung I Gusti Bagus Widya Putra mengatakan, pascakedatangan Dirpam Intel Ditjenpas Kombes Pol Tatan Dirsan, jajaran akan terus menguatkan pesan yang disampaikan baik ke WBP maupun seluruh petugas jaga rutan.
"Pesan dari Dirpam Intelijen Ditjenpas akan terus kami sampaikan, sebagai bentuk integritas menjaga Rutan Kebonwaru Bandung bermanfaat bagi organisasi dan masyarakat," kata Gusti.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait