3 Inovasi Kebudayaan Baru Siap Ubah Wajah Seni dan Budaya Lokal Kabupaten Bandung

Susana
Pemkab Bandung meluncurkan tiga inovasi kebudayaan. Foto: Ist.

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Bandung resmi meluncurkan tiga inovasi unggulan untuk mendorong kemajuan dan pelestarian kesenian serta kebudayaan lokal. Langkah ini menjadi bagian dari program prioritas kebudayaan yang sejalan dengan visi misi Kabupaten Bandung serta mendukung 57 rencana aksi Bupati Bandung.

Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Bandung, Irvan Ahmad, menjelaskan bahwa tiga inovasi besar tersebut merupakan jawaban atas tantangan zaman sekaligus kebutuhan masyarakat terhadap pelestarian budaya yang adaptif di era digital.

“Kami sangat bangga dapat mempersembahkan tiga inovasi ini sebagai bentuk nyata komitmen Pemkab Bandung dalam memajukan dan melestarikan kebudayaan. Insya Allah akan terwujud di tahun 2026,” ujar Irvan, Kamis (9/10/2025).

1. Museum Digital Sejarah (MDS)

Inovasi pertama adalah Museum Digital Sejarah (MDS), sebuah platform edukasi yang menggabungkan teknologi modern dengan nilai-nilai sejarah Kabupaten Bandung. Melalui museum digital ini, masyarakat bisa menjelajahi situs-situs bersejarah secara virtual, lengkap dengan informasi dan foto-foto dokumentatif.

Irvan menuturkan, MDS hadir untuk mendekatkan generasi muda dengan sejarah daerah.

“Kami ingin anak muda mencintai sejarah melalui cara yang menyenangkan dan relevan dengan perkembangan teknologi digital,” ujarnya.

MDS juga memanfaatkan film dan konten digital sebagai media untuk mengembangkan kreativitas, sekaligus mendukung pertumbuhan industri kreatif di daerah.

Sistem Aplikasi Database Kebudayaan (Sadaya Bedas)

Inovasi kedua yaitu Sadaya Bedas (Sistem Aplikasi Database Kebudayaan), yang berfungsi sebagai big data kebudayaan Kabupaten Bandung. Program ini akan menghimpun data terkait sanggar seni, jenis kesenian, jumlah pelaku, hingga kegiatan budaya di setiap kecamatan.

“Sadaya Bedas adalah fondasi kebijakan kami di bidang kebudayaan. Dengan data akurat, kebijakan bisa lebih tepat sasaran dan efektif,” ungkap Irvan Ahmad.

Melalui sistem ini, seluruh data kebudayaan akan menjadi dasar dalam perencanaan program pelestarian, pendidikan budaya, hingga pengembangan ekonomi kreatif daerah.

3. Sapa Pesona Budaya Bedas

Program ketiga, Sapa Pesona Budaya Bedas, dirancang untuk menghadirkan ruang ekspresi dan kolaborasi bagi masyarakat dalam melestarikan seni budaya lokal. Program ini meliputi festival seni, pertunjukan budaya, dan workshop yang memberi ruang bagi seniman dan masyarakat untuk berkreasi.

“Sapa Pesona Budaya Bedas adalah wadah bagi masyarakat untuk menampilkan potensi dan bakat dalam bidang seni budaya,” jelas Irvan.

Dengan hadirnya tiga inovasi ini, Pemkab Bandung berharap dapat menciptakan ekosistem kebudayaan yang dinamis, adaptif, dan berkelanjutan, sekaligus menjadikan Kabupaten Bandung sebagai pusat inovasi budaya di Jawa Barat.

“Ketiga program ini saling melengkapi dalam membangun ekosistem kebudayaan yang kuat dan berdaya saing,” tambah Irvan.

Editor : Rizal Fadillah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network