Layanan ini terintegrasi penuh dengan sistem Metro Jabar Trans. Dalam waktu 120 menit sejak tap pertama, penumpang yang berpindah moda tidak dikenakan biaya tambahan. Pemerintah juga memberikan tarif khusus bagi pelajar, mahasiswa, lansia, dan penyandang disabilitas untuk memperluas akses transportasi yang inklusif dan terjangkau.
Transformasi Angkot Jadi Feeder Modern
Armada feeder berasal dari angkutan kota eksisting yang kini bertransformasi menjadi moda feeder modern. Dishub Jabar dan PT Jasa Sarana melibatkan koperasi, pemilik angkot, dan pengemudi untuk berpartisipasi dalam sistem baru ini.
“Transformasi ini bukan penghapusan angkot, tapi peningkatan kelas layanan. Kami ingin para pengemudi ikut naik kelas bersama sistem yang lebih tertib dan layak,” ungkap Beni.
Feeder Metro Jabar Trans memiliki sejumlah aturan operasional ketat yang membedakannya dari angkot konvensional, di antaranya:
Hanya menaikkan dan menurunkan penumpang di halte resmi.
Tidak menunggu penumpang sembarangan dan wajib mengikuti jadwal perjalanan.
Larangan merokok serta menerima pembayaran tunai.
Pengemudi wajib mengenakan seragam dan menutup pintu selama perjalanan.
Setiap kendaraan dilengkapi alat keselamatan lengkap, seperti APAR, pemecah kaca, dan kotak P3K.
Standar ini menjadi bagian dari Standar Pelayanan Minimum (SPM) untuk layanan feeder dan BRT Metro Jabar Trans.
Editor : Agung Bakti Sarasa
Artikel Terkait
