Ia menjelaskan konsep Street War sebagai event pertama yang diharapkan dapat menjadi agenda tahunan.
“Street War ini adalah event pertama dan semoga menjadi event tahunan yang bisa memfasilitasi semua komunitas pencinta otomotif di Bandung,” kata Fredy.
“Acara ini bukan tentang Prostreet, tapi bagaimana kita bisa bareng-bareng membangun kultur otomotif Indonesia, terutama Kota Bandung.” tambahnya.
Fredy menegaskan bahwa Street War diposisikan sebagai ruang kolaborasi antarpelaku otomotif, bukan sekadar perpanjangan brand.
“Street War ini bukan satu bagian dari Prostreet. Prostreet hanya ingin menjadi wadah bagi para UMKM otomotif agar bisa semakin maju,” ucapnya.
CEO Street War, Widi Islamie Akbar, menambahkan bahwa antusiasme peserta cukup tinggi menjelang hari pelaksanaan. Hingga hari konferensi pers, jumlah pendaftar sudah mencapai setengah dari target.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait
