BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Dalam beberapa waktu terakhir, pembicaraan mengenai perjalanan panjang brand herbal Kutus Kutus kembali mencuri perhatian publik. Berbagai komentar, analisis, hingga spekulasi yang beredar di ruang digital membuat banyak orang ingin mengetahui lebih jauh bagaimana merek ini bermula dan siapa saja sosok yang memiliki andil besar dalam proses tumbuh kembangnya.
Kutus Kutus selama ini dikenal sebagai produk herbal yang tidak muncul begitu saja. Ia merupakan hasil dari rangkaian proses yang panjang, penuh ketekunan, serta komitmen kuat dari sebuah keluarga yang sejak awal percaya pada potensi bahan-bahan alami. Citra ini terbentuk karena perjalanan racikannya memang lahir dari kerja yang teliti dan konsisten, bukan dari langkah instan.
Salah satu figur sentral dalam sejarahnya adalah Almarhumah Ibu Lilies Susanti Handayani. Beliau berperan besar dalam merawat, menyempurnakan, dan menjaga racikan awal yang kemudian menjadi fondasi utama berkembangnya produk ini. Banyak orang yang pernah berinteraksi dengan beliau menuturkan bagaimana ketelitian, kesabaran, dan dedikasi Ibu Lilies menjadi kunci terciptanya karakter herbal yang khas pada Kutus Kutus.
Setelah Ibu Lilies wafat, perjalanan menjaga dan mempertahankan racikan keluarga tidak selalu berjalan mulus. Ada dinamika internal yang muncul dari perbedaan pandangan, dan situasi ini sering kali diperbesar oleh opini publik di media sosial. Berbagai spekulasi kemudian berkembang, meski tidak seluruhnya mencerminkan kondisi yang sebenarnya.
Di tengah situasi tersebut, Fazli Hasniel Sugiharto—atau yang lebih dikenal dengan sapaan Arniel—putra dari Almarhumah Ibu Lilies, memilih untuk tetap berpegang teguh pada nilai-nilai yang diwariskan ibunya. Ia memfokuskan diri untuk menjaga kualitas racikan, memegang teguh filosofi penggunaan herbal, sekaligus meneruskan semangat dan niat awal yang telah tertanam sejak masa perintisan produk.
Editor : Agung Bakti Sarasa
Artikel Terkait
