Quick test tidak berlaku bagi tiga prodi favorit, Kedokteran, Psikologi, dan Farmasi karena ketiganya mewajibkan psikotes dan Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI). Seleksi untuk prodi tersebut hanya dibuka melalui USM dan PMDK. Khusus PMDK, Kedokteran hanya dibuka satu gelombang, sementara Psikologi memungkinkan membuka dua gelombang bila kuota belum terpenuhi.
Prof. Harits menegaskan bahwa Fakultas Kedokteran memiliki batas kuota dari pemerintah. Dengan akreditasi unggul, Unisba sebenarnya dapat menerima hingga 300 mahasiswa, namun pihaknya memilih menurunkannya demi menjaga kualitas layanan.
“Kita biasanya menerima sekitar 250 atau 247 mahasiswa,” jelasnya.
Adapun prodi lain seperti Farmasi, Psikologi, Teknik, Ekonomi, Dakwah, Syariah, hingga Tarbiyah masih dapat membuka kuota maksimal sesuai kapasitas masing-masing. Teknik Pertambangan kembali menjadi salah satu prodi dengan peminat tertinggi, bahkan tahun lalu gelombang ketiga ditutup karena kuota sudah penuh sejak gelombang kedua.
“Kapastitas harus diperhatikan agar kita bisa melayani mahasiswa dengan baik,” ujar Harits.
Untuk jenjang di atas S1, Unisba juga bersiap membuka tiga program spesialis di Fakultas Kedokteran. Proposal Prodi Spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn) menjadi yang terdekat untuk diajukan ke sistem pemerintah.
“Kita mendapatkan mandatori membuka tiga prodi spesialis. Yang terdekat Obgyn, minggu ini kita upload,” kata Rektor.
Dua prodi khusus lainnya adalah Occupational Health dan Spesialis Anak. Selain program spesialis, Unisba mulai menyiapkan pembukaan program doktor untuk memperkuat pendidikan di level magister.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait
