BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA.ID - Dinas Pendidikan Kota Bandung melalui Kabid P3TK, melakukan Pembinaan Peningkatan Kapasitas, Kapabilitas dan Etos kerja PTK di lingkungan SMP Negeri 31 Bandung, Kamis (5/8/2022).
Kegiatan tersebut dalam upaya Peningkatan Kapasitas, kapabilitas dan etos kerja Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) di lingkungan pendidikan. Sebab, pelayanan yang bermuara pada hasil yang baik menjadi sebuah harapan yang tidak hanya berada di angan-angan.
Hal ini pun berkaitan erat dengan sebuah kinerja " fast respon " atas keluhan warga masyarakat yang terjadi beberapa hari kemarin terhadap pelayanan pendidikan sekolah tersebut.
Kabid P3TK Dinas Pendidikan Kota Bandung, Edy Suparjoto mengatakan bahwa pembinaan ini merupakan hal yang biasa dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota Bandung.
Peningkatan Kualitas Kapasitas, Kapabilitas dan Etos Kerja PTK haruslah terus dilaksanakan mengingat perubahan zaman menuntut banyaknya perubahan tidak hanya berlaku pada sistem pendidikan tetapi juga pada aspek pribadi setiap PTK tersebut.
"Dengan adanya pembinaan yang dilaksanakan secara rutin, maka segala bentuk hal-hal yang tidak diharapkan terutama dalam mencapai pelayanan yang prima masyarakat tidak akan terjadi. Kepuasan masyarakat atas layanan tersebut merupakan sebuah hal yang utama dan harus diwujudkan," tegas Edy
Selain melakukan pembinaan beberapa upaya yang dilakukan oleh pihak SMPN 31 Kota Bandung yang berhubungan dengan informasi pelayanan yang dianggap kurang maksimal, terutama dengan adanya keluhan yang disampaikan oleh salah satu orang tua siswa mendapatkan apresiasi dari Kabid P3TK tersebut.
Pihak sekolah yang dikomandoi langsung oleh kepala sekolah dan beberapa perwakilan dari sekolah melaksanakan komunikasi aktif atas laporan warga masyarakat yang di release di sebuah media.
Seperti direlease oleh salah satu media online tersebut bahwa laporan salah satu warga sekolah tersebut berhubungan dengan adanya tindakan seorang guru yang kurang bisa diterimanya.
Kepala SMPN 31 Bandung Tatin Lesmanawati menyampaikan bahwa pihak orang tua pelapor melalui telepon seluler menyatakan bahwa permasalahan yang terjadi dianggap telah selesai.
Sementara 6 orang tua lainnya menyatakan menerima tindakan yang dilakukan oleh salah seorang pendidik dan menyatakan permohonan maaf atas kelalaian yang dilakukan oleh anak-anaknya, tegas Tatin.
"Kedepannya kita sangat berharap akan adanya komunikasi aktif antara pihak orang tua dengan sekolah dalam memecahkan setiap masalah yang berhubungan dengan kemajuan peserta didik dan sekolah," tutupnya. (*)
Editor : Abdul Basir