get app
inews
Aa Read Next : Hari Pertama Sekolah Siswa SD di KBB Belajar di Lapang, Tak Miliki Gedung Belajar

Objek Wisata Curug Sawer Tak Terurus dan Memprihatinkan, Akses Jalan Masuk Rusak

Jum'at, 02 September 2022 | 11:11 WIB
header img
Akses gerbang masuk ke objek wisata Curug Sawer di Kampung Asrama Radio, Cililin, KBB, kondisinya memprihatinkan karena tidak terurus dan rusak. (Foto: INewsBandungraya.id)

BANDUNG BARAT,INEWSBANDUNGRAYA.ID - Kondisi objek wisata Curug Sawer yang berada di Desa Cililin, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB), tidak terurus dan memprihatinkan.

Hal tersebut menjadi sebuah ironi mengingat KBB adalah daerah yang dikenal karena keberadaan objek wisatanya. 

Nasib objek wisata yang ada di wilayah KRPH Cililin di bawah Perum Perhutani KPH Bandung Selatan ini memang sangat mengenaskan. Padahal jika melihat lokasinya sangat mudah diakses karena tidak jauh dari Alun-alun Cililin, yang kini sedang dibenahi sebagai tempat wisata dengan konsep Little Madinah.

"Curug Sawer ini sudah dibiarkan begitu saja dan memang tidak terurus. Apalagi sejak COVID-19 sampai kini bisa dibilang diterlantarkan," kata petugas jaga Curug Sawer, Parto (43), saat ditemui, Kamis (1/9/2022).

Pria yang sudah dua dekade menjaga pintu masuk ke Curug Sawer ini menyebutkan, kondisi di dalam kawasan Curug Sawer sama sekali tidak terurus. Dirinya hanya inisiatif untuk membersihkan sampah dedaunan, sampah plastik, atau makanan sisa dari warga yang beraktivitas di tempat ini agar tidak terlalu kotor. 

Menurutnya masa kejayaan Curug Sawer terjadi sekitar tahun 90'an sampai tahun 2.000'an, karena banyak wisatawan yang datang. Saat itu pemasukan dari tiket masuk dalam sebulan lumayan besar, dengan tarif hanya Rp3.500/orang. Namun sekarang jangankan wisatawan luar daerah, wisatawan lokal juga sudah tidak ada yang mau datang. 

"Makanya sekarang orang yang masuk ke Curug Sawer gak ditiket, orang bebas masuk asal menjaga kebersihan. Apalagi susah membedakan mana yang mau wisata sama warga, karena di dalam kawasan Curug Sawer juga ada permukiman sebanyak 4 RT," sebut pria yang biasa disapa Mono ini.

Kondisi yang membuat miris adalah akses jalan dan sarana prasarana penunjang yang ada di dalam kawasan juga sudah rusak. Seperti jalan masuk ke lokasi curug, fasilitas musala, gapura gerbang masuk, pos tiket, toilet yang rawan ambruk, dan jembatan yang hancur karena kayunya lapuk. Padahal itu menjadi aset Perhutani dan selama ini tidak pernah ada perbaikan.

"Kalau denger-denger mau diserahkan ke investor buat mengelola, tapi susah juga karena kawasan wisata ini bercampur dengan perkampungan," tandasnya.

Lebih lanjut dikatakannya, di dalam kawasan Curug Sawer tidak hanya ada satu curug (air terjun). Tapi ada beberapa curug, yang posisinya terpisah-pisah. Namun yang paling besar adalah Curug Sawer dengan ketinggian air sekitar 7 meter, kemudian ada Curug Orok, Curug Balong Dua, dan Curug Biru karena airnya berwarna biru.

"Potensi curugnya banyak, jadi sayang kalau dibiarkan terbengkalai. Semoga aja ada perhatian dari pihak terkait untuk menyelamatkan objek wisata ini, terlebih jalan ke Cililin sekarang sudah bagus, jadi gampang diakses," pungkasnya. (*)

Editor : Abdul Basir

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut