BANDUNG,INEWSBANDUNGRAYA.ID - Mahasiswa kembali turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasi penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Mahasiswa tergabung dalam aliansi BEM SI dan Aliansi Jabar Menggugat, dan Aliansi Bandung bergerak ini, menyuarakan aspirasi di depan Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (16/9/2022).
Pantauan di lapanga Titik kumpul masa Aksi, di Masjid Pusdai, Jl. Diponegoro No.63, Cihaur Geulis, Kec. Cibeunying Kaler, Kota Bandung. Selanjutnya melewati Gedung Sate dan pusat aksi di depan DPRD Jabar.
"Kita lakukan dengan cara parlemen jalanan atau aksi, supaya mereka pemerintah melihat untuk take attention bahwasannya rakyat tidak setuju harga BBM naik," ujar Niko dari Komisariat KAMMI UIN Bandung.
Niko menilai, kenaikan tersebut dapat merugikan rakyat, dia juga menyoroti BLT BBM yang disalurkan pemerintah.
"Kebijakan yang diterapkan tidak jelas konsensusnya pun antara penarikan subsidi yang diganti dengan penyaluran BLT gak jelas,” tandasnya.
Niko berharap dengan adanya aksi ini, dapat tersampaikannya suara dan aspirasi rakyat ke pusat. "Sehingga harga BBM kembali turun, subsidi BBM kembali diberikan selayaknya, dan DPRD menjadi lebih melek terhadap aspirasi rakyat bukan aspirasi partai," harapnya.
Berikut tuntutan mahasiswa saat demo di depan Gedung DPRD Jabar.
1. Menolak pemerintah menaikkan harga BBM Bersubsidi
2. Mendesak Pemerintah kendalikan harga bahan pokok
3. Mendesak Pemerintah menunda Proyek IKN dan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tidak terdampak langsung bagi masyarakat dan dialihkan ke anggaran subsidi BBM,
4. Mendesak Pemerintah Daerah/DPRD Jawa Barat untuk mengambil sikap tegas membersamai rakyat Jawa Barat untuk menolak kenaikan harga BBM subsidi
5. Mendesak DPRD Jabar untuk menyampaikan tuntutan rakyat kepada DPR RI dengan jangka waktu 2x24 Jam. (*)
Editor : Abdul Basir