Logo Network
Network

Asal Usul Es Cendol Elizabeth, Kuliner Tradisional Khas Bandung

Rizal Fadillah
.
Sabtu, 17 September 2022 | 18:30 WIB
Asal Usul Es Cendol Elizabeth, Kuliner Tradisional Khas Bandung
Es Cendol Elizabeth. (Foto: Ist)

BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA - Kota Bandung memiliki banyak kuliner yang melegenda, salah satunya adalah Es Cendol Elizabeth.

Es Cendol Elizabeth merupakan minuman tradisional yang terbuat dari tepung beras dengan warna hijaunya yang khas.

Minuman yang terkenal di Kota Bandung ini sudah ada sejak puluhan tahun lalu.

Dilansir dari bandung.go.id, pendiri Es Cendol Elizabeth, H. Rohman sudah mulai berjualan Es Cendol keliling menggunakan gerobak sejak 1972.

Saat itu, dirinya masih tinggal di rumah kontrakan di Jalan Lio Genteng, Astanaanyar, ia keliling menjajakan dagangannya hingga ke Dago dan Cihampelas.

Setiap pulang berjualan Rohman melewati Jalan Otista (Jalan Otto Iskandar Dinata). Di sana terdapat rumah ibu Eli yang merupakan langganan cendolnya. Hingga akhirnya ia mulai berjualan di depan rumah Eli.

Saat itu, adik Eli bekerja di salah satu toko tas. Melihat Rohman sering berjualan di depan rumahnya menggunakan gerobak, Eli pun ingin menitipkan tas reject-nya kepada Rohman untuk dijual.

Hingga akhirnya rumah Eli menjadi toko tas dan berdiri plang toko tas Elizabeth, Rohman masih berjualan es cendol.

Ketika ada yang memesan cendol, Rohman yang kurang lancar dalam membaca dan menulis, meminta tolong ke Eli untuk menuliskan pesanannya.

Eli yang sering menuliskan pesanan cendol menggunakan bon tas Elizabeth, menyarankan agar nama cendolnya juga Cendol Elizabeth. Inilah asal usul nama Cendol Elizabeth.

Hingga akhirnya, Rohman memutuskan untuk pindah tempat tinggal ke Jalan Inhoftank, dan masih tetap berjualan di depan toko tas Elizabeth.

Namun karena banyaknya pembeli, saat berjualan di sana sering kehabisan bahan, hingga akhirnya banyak pembeli yang datang langsung ke tempat produksinya di Jalan Inhoftank. 

Pemerintah pun membuat aturan Zona larangan pedagang kaki lima (PKL), Es Cendol Elizabeth sebenarnya tidak di area trotoar melainkan masih berada di area toko tas Elizabeth.

Namun, Es Cendol Elizabeth merupakan pelopor pedagang kaki lima di Jalan Otista saat itu. sehingga Rohman memutuskan untuk pindah, karena jika tidak pedagang lain tidak mau pindah.

Hingga sekitar tahun 1998, mulai dibangun Es Cendol Elizabeth Pusat yang berada di Jalan Inhoftank Nomor 64. Selain menjual es cendol, Es Cendol Elizabeth juga menjual es goyobood.

Saat ini, Es Cendol Elizabeth hanya memiliki cabang di Kota Tasikmalaya, Majalaya, dan mendistribusikan ke supermarket. Sedangkan pedagang-pedagang yang berjualan di jalan-jalan itu bukan bagian dari Es Cendol Elizabeth.

Es Cendol Elizabeth Pusat buka setiap hari pukul 09.00-17.00 WIB. Harga cendol per bungkus besar Rp22.000 sedangkan goyobod per bungkus besar Rp32.000. 

Editor : Rizal Fadillah

Follow Berita iNews Bandungraya di Google News

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.