BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA - Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis) turut menyampaikan rasa duka yang mendalam atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu (1/10/2022) kemarin malam.
Ketua Umum PP Persis, Jeje Zaenudin mengatakan, olahraga adalah suatu event yang menjunjung tinggi sportivitas dan menciptakan event kegembiraan dan kesenangan bersama. Bukan malah sebaliknya, menciptakan malapetaka dan duka yang mendalam.
"Kami menyampaikan rasa empati, bela sungkawa, serta duka yang mendalam kepada semua korban dan keluarga korban,” katanya, Minggu (2/10/2022).
Jeje menegaskan, tragedi Kanjuruhan ini penting untuk jadi dasar evaluasi dan perubahan kebijakan mendasar dalam mengelola persepakbolaan.
“Olahraga yang seharusnya menjadi instrumen pembangunan kesehatan fisik jasmani bangsa, pembentukan karakter dan akhlak mulia, menciptakan kesatuan dan persatuan bangsa, dan menanamkan jiwa patriot serta semangat persaingan yang sportif, seringkali menyimpang menjadi ajang judi dan pertaruhan, judi online, suap menyuap, hingga mafia gol dan sebagainya," terangnya.
Pihaknya pun meminta pemerintah dan seluruh pihak terkait wajib bertanggung jawab atas seluruh korban insiden maut yang memilukan ini dari semua aspeknya.
“Tentu bukan hanya secara materil, tetapi juga pertanggungjawaban hukum jika terbukti terjadi perbuatan melawan hukum,” ucapnya dilansir dari Persis.co.id.
Selain itu, olahraga juga seringkali jadi ajang fanatisme kelompok suporter yang cenderung destruktif dan membangun semangat permusuhan antar golongan pendukung yang bertolak belakang dari tujuan olahraga itu sendiri.
“Insiden maut ini patut menjadi peringatan bagi semua pemangku kepentingan, terutama pemerintah, bahwa olahraga, sepak bola khususnya, sekian lama telah diselewengkan oleh pihak-pihak tertentu dari fungsi dan tujuannya yang mulia, sebagaimana telah diamanatkan oleh Undang-Undang Keolahragaan No. 3 Tahun 2005 yang telah diganti dengan Undang-Undang No. 11 Tahun 2022,” tuturnya.
Tak lupa, Jeje pun mendoakan, semoga Allah menerima amal baik dan mengampuni kekhilafan mereka, serta memberi kesabaran dan ketabahan kepada keluarga yang ditinggalkan.
Diketahui, sebanyak 127 orang dilaporkan meninggal dalam tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pasca pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya.
Editor : Rizal Fadillah