get app
inews
Aa Text
Read Next : Kang DS Sukses Hilangkan Banjir, Warga Rancaekek: Bukti Nyata Kerja

Kisah Kelam Banjir Terparah Astanaanyar Kota Bandung

Rabu, 05 Oktober 2022 | 17:46 WIB
header img
Kawasan Pagarsih, Kecamatan Astanaanyar, Bandung terendam banjir cileuncang setelah hujan lebat mengguyur Kota Bandung, Jumat (13/12/2019). (Foto: SINDOnews)

BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA - Cerita banjir di Kota Bandung seperti tak ada habisnya. Belum lama ini, tepatnya dua tahun lalu, salah satu daerah di Kota Bandung pernah dilanda banjir terparah.

Tak tanggung-tanggung, dari satu kecematan, ada sedikitnya lima kelurahan yang diterjang banjir. Belum lagi akibat dari banjir itu sedikit banyak merusak infrastruktur.

Banjir itu melanda Kecamatan Astananyar Kota Bandung pada Kamis (24/12/2020). Ketinggian air yang mencapai dua meter terjadi di RW 07 Kelurahan Cibadak.

Di Kelurahan Cibadak banjir melanda delapan RW. Ketinggian air di RW 04 mencapai 50 cm dan mengakibatkan irigasi (Cafe Walungan) terendam.

Kemudian, ketinggian air yang mencapai 2 meter terjadi di RW 07. Salah satu rumah warga mengalami jebol dinding kamar mandi, robohnya tangan jembatan dan ambrolnya tembok pagar depan rumah Joen Sing In.

Sementara di RW 06, walaupun air hanya 50 cm, namun akses jalan warga terputus. 

Sedangkan di Kelurahan Panjuman di RW 05 Jalan Bojongsurupan, Jalan Liogenteng, Jalan Panjunan, ketinggian air akibat banjir setinggi lutut orang dewasa. Dan di RW 01 serta 06, ketinggian air mencapai 60 cm.

Keluraha Karanganyar, Nyengseret dan Pelindung Hewan juga tak luput dari sergapan banjir.

"Rumah yang terendam cukup banyak," kata Camat Astanaanyar Bandung, Syukur Sabar.

Di lain tempat, Lurah Cibadak Dedi Subarna mengungkapkan, wilayahnya terbagi 9 RW, namun hanya satu RW yang tidak banjir. Sebab RW tersebut berada paling tinggi dan kirmirnya cukup tinggi, sehingga tidak jebol.

Banjir di sejumlah RW ini terjadi akibat hujan deras yang melanda wilayah Kota Bandung.

Itulah beberapa wilayah di Astanaanyar yang saat itu dilanda banjir parah. Sebelumnya hal itu tidak pernah terjadi. 

 

Editor : Zhafran Pramoedya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut