get app
inews
Aa Read Next : Waspadai Kenaikan Harga Pangan, Disperindag Jabar Minta Pemda Gelar Pasar Murah

Kedelai dan Garam Mahal, Perajin Tahu Galau

Senin, 17 Oktober 2022 | 15:38 WIB
header img
Pengrajin tahu Cibuntu Bandung. (Foto: bandung.go.id)

BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA - Kenaikan harga kedelai dan garam sangat jelas memukul para perajin tahu. Sebab, kedua komuditas tersebut merupakan bahan baku yang sangat penting dalam pembuatan tahu.

Salah seorang perajin tahu asal Bandung, Iniyani mengaku khawatir jika harga tahu dinaikkan daya beli masyarakat akan turun.

Sebab menurutnya, konsumen tahu mayoritas menengah bawah. Kenaikan sedikit saja, dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap daya beli.

"Apalagi waktu itu kami sudah menaikkan harga Rp500 per bungkus," ucap Iniyani, Senin (17/10/2022).

Iniyani mengatakan, saat ini harga kedelai Rp13.350 per kilogram. Harga tersebut terus naik sejak beberapa bulan lalu, di mana harganya berkisar antara Rp10.500 hingga 11.500 per kilogram.

"Sayangnya enggak cuman kedelai yang terus naik. Harga bahan baku lainnya juga naik seperti garam. Sekarang Rp150.000 per karung dari sebelumnya hanya Rp80.000," katanya.

Bukan hanya itu saja, minyak goreng juga tercatat masih tinggi. Karena itu, Iniyani berharap, ada solusi dari pemerintah untuk menekan harga bahan baku yang terus naik.

Sebelumnya, perajin tahu dan tempe di Jawa Barat dipastikan batal menggelar aksi mogok massal pekan depan. Mereka memilih membatalkan aksi tersebut dan berencana menaikkan harga tahu dan tempe bagi konsumen. 

Hal itu berdasarkan surat edaran yang dikeluarkan Paguyuban Tahu Tema Jawa Barat per 12 Oktober 2022. Dalam surat edaran itu disebutkan pembatalan aksi mogok produksi yang sedianya akan digelar pada 17 hingga 19 Oktober 2022.

"Sehubung dengan banyaknya kontroversi dalam keputusan mogok produksi tahu dan tempe, demi menjaga kerukunan antara para perajin tahu dan tempe, maka dari itu kami Sebagai pengurus Paguyuban Tahu dan Tempe memutuskan membatalkan rencana mogok produksi pada 17 hingga 19 Oktober 2022 mendatang," ujar Ketua Paguyuban Tahu Temoa Jawa Barat M Zamaludin.

Atas pembatalan tersebut, dia meminta para perajin tahu dan tempe Jawa Barat untuk tetap berproduksi seperti biasanya. Namun, dia menyerukan agar para perajin menaikkan harga jual tahu dan tempe. 

Editor : Rizal Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut