BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung optimalkan peran pemuda melalui dua rangkaian kegiatan utama dalam momentum Sumpah Pemuda. Di antaranya Panggung Pemuda dan Kecamatan Layak Pemuda tahun 2022.
Terlebih, jika melihat potensi pemuda dari data Dispora, sebanyak 22 persen penduduk Kota Bandung adalah pemuda berusia 16-30 tahun.
"Hari Rabu, 26 Oktober kita sudah melaksanakan kegiatan Panggung Pemuda untuk merefleksikan makna perjuangan Sumpah Pemuda yang dikaitkan dengan era kekinian. Kita sesuaikan dengan tema Bandung Makin Juara," jelas Kepala Bidang Pembinaan Kepemudaan Dispora Kota Bandung, Dadang Setiawan.
Sebanyak 97 organisasi kemasyarakatan dan pemuda (OKP) hadir dalam acara ini. Tak hanya itu, kegiatan inovasi lain yang diadakan Dispora adalah Kecamatan Layak Pemuda.
Inovasi ini bertujuan untuk memotivasi kecamatan dan kepemudaan di kewilayahan agar lebih dinamis dalam bersinergi antar komponen.
"Seleksi ini dilakukan sebulan lalu. Tujuannya agar kepemudaan di kewilayahan bisa lebih dinamis sinerginya antara pemerintah swasta, masyarakat dengan pemudanya," paparnya.
Pengumuman malam anugerah nya akan diadakan pada Jumat, 28 Oktober 2022 besok.
Beberapa indikator yang menjadi penilaian di antaranya kepedulian pemerintah dan kewilayahan, sinergitas, pemanfaatan infrastruktur, dan kegiatan kepemudaannya.
"Harus ada pengembangan dan pemberdayaan serta penyadaranya dalam kegiatan kepemudaan. Inovasi ini yang menjadi pokok penilaian," ungkapnya.
Untuk mengembangkan inovasi kegiatan kepemudaan, organisasi kepemudaan difasilitasi dalam kegiatan KNPI. Lewat KNPI semua organisasi kepemudaan berhimpun di satu wadah yang sama.
"Di tingkat kewilayahan juga banyak yang melakukan kegiatan-kegiatan inovasi penyadaran dan pemberdayaan kepemudaan," katanya.
Meski program Kecamatan Layak Pemuda ini pertama kali diadakan, ia berharap bisa menjembatani para pemuda untuk berdiskusi dan mengoptimalkan fasilitas yang disediakan Pemkot Bandung, seperti Youth Space.
"Untuk penggunaan Youthspace baru ada 18. Tahun ini kita akan selesaikan sampai 30 kecamatan. Memang penggunaannya belum terlalu optimal. Semoga salah satu aktivasinya lewat Kecamatan Layak Pemuda," imbuhnya.
Meski ia mengakui, era digitalisasi menjadi tantangan tersendiri dalam menjaga potensi para pemuda. Sebab, derasnya informasi baik dan buruk bisa berpotensi menghancurkan SDM pemuda.
"Pemuda harus mampu menyaring sebelum sharing. Mudahnya akses informasi baik positif dan negatif harus kita waspadai. Jangan sampai potensi SDM pemuda ini mudah dihancurkan dalam genggaman," tuturnya.
Maka dari itu, ia mengimbau kepada para pemuda Kota Bandung untuk bersatu dan bangkit membangun Kota Bandung mulai dari lingkungan terkecil.
"Silakan aktifkan kegiatan pemuda di seluruh wilayah kecil Kota Bandung supaya lebih dinamis, mempunyai kompetensi, dan mampu berdaya saing dengan menghadapi tantangan ke depan," imbuhnya. (*)
Editor : Abdul Basir