Disperindag Jabar Sebut Aktifitas Perdagangan di Wilayah Terdampak Gempa Cianjur Belum Normal

BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA.ID - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat (Disperindag Jabar) terus memantau aktifitas sebagian besar perdagangan dan industri di wilayah Kabupaten Cianjur pascagempa bumi yang terjadi pada Senin (21/11/2022) lalu. 

Kepala Disperindag Jabar, Iendra Sofyan mengatakan, sejak bencana terjadi, pihaknya memantau aktifitas jual beli terutama di sejumlah pasar tradisional masih bisa berjalan. 

Baca Juga

Disperindag Jabar Temukan Bahan Makanan Berbahaya di Pasar BTM Bandung

Meskipun dari 22 pasar yang ada di Cianjur, enam pasar yakni Pasar Rakyat Cipanas; Pasar Rakyat Ciranjang; Pasar Cigombong; Pasar Warungkondang; Pasar Muka dan Pasar Induk Cianjur terdapat laporan kerusakan.

“Perdagangan di pasar tidak ada masalah, dari sisi kerusakan bervariasi namun tidak ada pasar yang roboh. Pantauan kami di kecamatan yang terdampak berat aktifitas jual beli masih belum normal, karena masih fokus pada penanganan bencana," ucap Iendra Sofyan di Bandung, Kamis (1/12/2022).

Menurutnya, di luar enam pasar yang terdampak, aktifitas jual beli di kecamatan yang tidak terdampak berat akibat gempa bumi dipastikan tetap berjalan normal.

Baca Juga

Buka Jaringan Lewat Expo, Pemprov Jabar Perluas Pasar di Luar Negeri

"Yang tidak terdampak berat masih normal," ujarnya.

Dari laporan Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Jabar, tercatat kerusakan ruko, toko dan kios ada sebanyak 218 unit dimana kerusakan paling banyak terjadi di Pasar Cipanas sebanyak 132 kios. 

Sementara fasilitas umum yang rusak di pasar terbanyak di Warungkondang dengan 3 fasiltas, dan 10 kantor pasar rusak.

Baca Juga

Dukung Produk Lokal, Ridwan Kamil Resimkan Pasar Kreatif Jabar

“Total ada 218 kios rusak, tiga fasum, dan 10 kantor pasar,” katanya.

Meski begitu, aktifitas perdagangan di pasar lain dipastikan tetap berjalan dengan baik, mengingat pasar yang ada di Cianjur juga turut menjadi tujuan donatur atau relawan untuk membeli bantuan bagi para korban gempa.

Sama halnya dengan aktifitas industri, Iendra memastikan industri di Cianjur sudah berjalan normal karena tidak berada di wilayah terdampak gempa.

Baca Juga

PKJB Bakal Jadi Pusat Ekonomi Kreatif di Jawa Barat

“Industri normal. Sudah berjalan seperti biasa,” ungkapnya.

Iendra mengatakan, Disperindag Jabar sendiri sudah mendirikan Posko Bersama di tiga desa yakni Mekarjaya, Kutawaringin, dan Pademangan Kecamatan Mande, Cianjur. Mengampu 12 desa, Iendra bersyukur di wilayah tersebut tidak ada korban jiwa dari gempa besar yang terjadi dua pekan lalu.

“Ada bangunan yang rusak atau ambruk, tapi tidak seberat kecamatan lain. Di Mande, hanya dua desa yang agak berat, Mekarjaya dan Kutawaringin desa lainnya insyaallah aman,” tuturnya.

Baca Juga

Disperindag Jabar Ungkap Penyebab Harga Telur Ayam Tembus Rp32 Ribu Per Kilogram

Namun dari pemantauan pihaknya juga dialog dengan warga terdampak di Mande, ada sejumlah kebutuhan spesifik yang diperlukan saat ini yakni tenda dan kebutuhan anak-anak dan bayi seperti popok.

“Kalau sembako dan logistik aman, sudah banyak,” katanya.

Disperindag Jabar sendiri terus mendistribusikan dan mengkoordinasikan kebutuhan-kebutuhan para pengungsi yang ada di Kecamatan Mande. Iendra juga memastikan, pihaknya terus melakukan pendataan di lapangan guna mendapatkan keterangan lebih lengkap terkait dampak gempa.

Editor : Rizal Fadillah