get app
inews
Aa Text
Read Next : Heboh Video Mesum Pasangan Pelajar Sesama Jenis di Kuningan

3 Karma Iringi Jerman Terusir dari Piala Dunia 2022 : Ozil Jadi Korban Rasisme dan Polemik One Love

Jum'at, 02 Desember 2022 | 12:55 WIB
header img
3 karma iringi terusirnya Jerman dari Piala Dunia 2022, singgung soal aksi rasisme terhadap Mesut Ozil. Foto: kolase Flashscore.com

DOHA, iNewsBandungRaya.id - Berstatus sebagai juara dunia 4 kali, secara mengejutkan Jerman harus tersingkir di babak fase grup Piala Dunia 2022. Deretan karma disebut mengiringi kekalahan tim berjuluk Der Panzer kali ini.

Mulai dari karma karena aksi rasisme terhadap Mesut Ozil hingga polemik One Love yang sempat digaungkan Jerman saat Piala Dunia 2022 Qatar dimulai.

Pada laga terakhir grup E, Jerman diketahui melawan Kosta Rika, sedangkan Spanyol menghadapi Jepang, Jumat (2/12/2022) dini hari.

Dalam pertandingan yang digelar di Stadion Al Bayt, sejatinya Jerman menang 4-2 dari Kosta Rika. Sementara itu, Spanyol harus menelan kekalahan dari Jepang dengan skor 1-2.

Namun lantaran memiliki selisih gol -6 dari Spanyol, maka dengan terpaksa Jerman harus tersingkir dari Piala Dunia 2022. Alhasil, 2 timnas yang lolos dari grup E ke babak 16 besar adalah Jepang dan Spanyol.

Tersingkirnya Jerman dari Piala Dunia 2022 kali ini menyisakan cerita karma. Netizen ramai menyebut aksi Jerman beberapa tahun silam ini menuai karmanya selama di Qatar.

Berikut deretan karma tersingkirnya Jerman dari Piala Dunia 2022:

1.  Karma di Piala Dunia 2010 soal gol kontroversial


Jepang singkirkan Jerman setelah taklukan Spanyol (Foto: Okezone)

Jerman secara mengenaskan harus mudik duluan dari Piala Dunia 2022. Hal itu lantaran Jepang berhasil menundukkan Spanyol lewat sebuah gol kontroversial.

Gol kontroversial Jepang ini terjadi di menit 51 oleh sepakan Ao Tanaka. Gol tersebtu jadi perbincangan lantaran bola yang diumpan Kaoru Mitoma tampak sudah melewati garis gawang. Namun wasit memutuskan gol tersebut sah setelah melihat rekaman dari VAR.

Netizen menganggap bahwa gol dramatis Jepang merupakan karma bagi Jerman dari kejadian 12 tahun silam di Piala Dunia 2010. Kala itu, Der Panzer sedang unggul 2-0 atas Inggris di babak 16 besar, tetapi kemudian Matthew Upson memperkecil ketertinggalan untuk sang lawan sehingga skor pun 2-1.

Selanjutnya, The Three Lions mencetak gol penyeimbang lewat Frank Lampard. Akan tetapi, gol tersebut dianulir karena dianggap belum melewati garis gawang setelah sebelumnya membentur mistar gawang. Padahal dari tayangan ulang jelas terlihat bahwa bola telah masuk dan melewati garis.

Netizen lantas mengaitkan gol Jepang sebagai karma untuk Jerman. Mereka nampak sangat senang melihat Thomas Muller angkat koper lebih awal dengan cara dramatis.

“Karma untuk gol Lampard yang melewati garis sekitar lima centimeter pada tahun 2010," cuit pengguna Twitter, dilansir dari Sport Bible Jumat (2/12/2022).

"Itu untuk gol hantu Lampard tahun 2010. Mungkin butuh 12 tahun untuk karma, tapi melihat Jerman keluar dengan cara ini rasanya sangat menyengankan,” sahut netizen lain.

"Karma mungkin memakan waktu cukup lama. Akhirnya ada keadilan untuk Lampard,” tambah netizen lainnya.

2. Karma Gara-gara Mesut Ozil Jadi Korban Rasisme


Warga Qatar bentangkan poster Mesut Ozil di laga Jerman vs Spanyol. (Foto: GETTY IMAGES))

Kekalahan Jerman kali ini juga dikaitkan sebagai karma atas perlakuan Timnas yang memberi perlakuan rasis dan tidak adil kepada sosok eks penyerang, Mesut Ozil. Nama Ozil pun hari ini trending di Twitter.

Selama momen Piala Dunia 2010 dan 2014, peran Mesut Ozil sangat berpengaruh bagi kemenangan timnas Jerman. Bahkan sederet asist pemain keturunan Turki ini berhasil membuat Jerman meraih trofi Piala Dunia di tahun 2014.

Selanjutnya, Ozil sempat bertemu dan foto bersama Presiden Turki, Recep Tayip Erdogan. Selain itu, Ozil pun kerap bersuara lantang menentang kekerasan yang terjadi di Uighur.

Aksinya itu langsung dihujat dan dikritik keras oleh supporter, media Jerman hingga Federasi Sepakbola Jerman (DFB). Ozil dituding telah melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

Sontak, Ozil pun merasa mendapatkan perlakuan diskriminasi dan rasisme hanya karena berdarah Turki.

"Ketika meniti sebuah jalan, saya tidak pernah berbalik arah. Saya selalu mendoakan kesuksesan Timnas Jerman, tetapi saya tidak akan pernah lagi bermain di sana," curhat Mesut Ozil dikutip Reuters.

Hingga kemudian, Ozil memutuskan untuk pensiun dini dari timnas Jerman dan kembali merumput di Turki, negara asal ibunya.

Pada Piala Dunia 2018, pasca Ozil pensiun, Jerman malah gugur di fase grup gara-gara dikalahkan Korea Selatan. Ozil pun ramai disalahkan atas kegagalan tersebut. Kini, tanpa Ozil, Jerman kembali gagal lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2022.

3. Karma Polemik One Love


Timnas Jerman lakukan aksi tutup mulut untuk menyuarakan kebebasan LGBT mereka yang direnggut, (Foto : Twitter/DFB_team_En)

Pada laga pembuka Grup E melawan Jepang, Jerman berbuat ulah. Mereka berpose tutup mulut sebelum pertandingan, sebagai kampanye gerakan One Love yang mendukung LGBT.

Paadahl, diketahui Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022, melarang adanya gerakan One Love atau pemaian atribut yang menduukung LGBT. Namun Jerman bebal dan ngotot dan nekat melakukan pose tutup mulut sebagai aksi protes.

Tak hanya itu, Menteri Dalam Negeri Jerman,  Nancy Faeser juga pernah datang dengan mengenakan ban kapten pelangi yang identik sebagai bentuk dukungan terhadap LGBT. 

Menurut mereka, dilarangnya pemakaian ban kapten One Love ini melanggar prinsip keberagaman dalam Hak Asasi Manusia.

"Kami ingin menggunakan ban kapten kami untuk mempertahankan nilai yang selama ini kami pegang di TimnasJerman, yakni perihal keberagaman dan saling menghormati. Kami ingin suara kami didengar, ini bukan pernyataan politik tapi Hak Asasi Manusia yang dinegosiasikan," tulis akun instagram @dfb_team.

"Melarang kami pakai ban kapten itu (One Love) seperti membungkam kami," tambahnya.

Aksi timnas Jerman ini pun disebut-sebut netizen sebagai asal usul karma dari kekalahan mereka di Piala Dunia 2022.

"Sebelum pertandingan foto pose mulut dibungkam sebagai protes atas dilarangnya ban kapten One Love. Eh, sehabis pertandingan dibungkam ama Jepang," tulis netizen dalam Twitter,.

"Azab One Love itu nyata mas," imbuh netizen lainnya. "Pemain kebanyakan ngurusin gay, padahal fokus aja main, malah campaign gak jelas," tambah yang lain..

"Negara awal mula gay. Negara yang ga mau ngehargain aturan di negara orang. Jerman ditunggu karma," tulis akun Twitter lainnya.

Tak disangka, 3 karma itu menimpa Jerman yang kini terusir dari Piala Dunia 2022, Anda boleh percaya atau tidak dengan adanya karma, tapi dalam setiap pertandingan harus siap dengan segala resikonya, baik itu menang ataupun kalah. (*)

Editor : Hikmatul Uyun

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut