CIMAHI,INEWSBANDUNGRAYA.ID - Sepanjang tahun 2022 dosen di Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Cimahi telah menghasilkan sebanyak 230 penelitian dan 84 pengabdian masyarakat (pengmas). Sebagian besar dari penelitian dan pengabdian ke masyarakat tersebut sudah diimplementasikan baik di lingkungan institusi TNI AD maupun di masyarakat umum.
Kepala Pusat LPPM Unjani, Dadang Kurnia mengatakan, jumlah penelitian dan pengabdian ke masyarakat itu dihasilkan para dosen dari 10 fakultas dan 42 program studi yang ada di Unjani.
Fokus penelitian dilakukan kepada berbagai hal terkait pengembangan dan persoalan yang ada di lingkungan TNI AD dan yang sedang berkembang di masyarakat.
"Sebagai universitas yang memiliki hubungan erat dengan TNI AD maka dalam penelitian kami juga bersinergi dengan institusi tersebut. Apalagi TNI AD memiliki laboratorium yang cukup lengkap untuk penelitian," ucapnya di sela seminar nasional dan diseminasi hasil penelitian yang diselenggarakan LPPM Unjani, Senin (5/12/2022).
Menurutnya, hasil penelitian tersebut sudah memberikan kontribusi ke masyarakat. Seperti dalam membentuk desa dan kelurahan binaan yang bekerja sama dengan Pemda Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Pemkot Cimahi. Melakukan bakti sosial di DAS Citarum terkait program Citarum Harum dan penanganan longsor di kawasan Ciwidey.
Kemudian memberikan bantuan dalam bentuk tanggap darurat bencana bekerja sama dengan TNI AD, seperti yang dilakukan saat terjadi gempa Cianjur. Bantuan medis oleh fakultas kedokteran, serta trauma healing oleh fakultas psikologi, dan program pengabdian ke masyarakat lainnya yang disesuaikan dengan bidang keilmuan masing-masing.
"Penelitian yang dilakukan harus bisa dipertanggungjawabkan ke masyarakat dan sejauh ini hasilnya cukup bagus. Seperti kita sudah membuat membran ultrafiltrasi penyaringan air kotor, pengeringan gabah, pemanfaatan daun kelor untuk mencegah stunting dan untuk kosmetik, hingga membuat pasta gigi dan obat-obatan herbal," sebutnya.
Rektor Unjani Hikmahanto Juwana menegaskan, Unjani yang bekerja sama dengan TNI AD harus memiliki pembeda dengan kampus lainnya. Selain itu, dirinya meminta agar penelitian yang dilakukan tidak hanya formalitas dan hanya untuk mengejar kekayaan pribadi. Tapi harus benar-benar memberikan manfaat kepada masyarakat banyak secara jangka panjang.
"Stop penelitian yang hanya mengejar materi, memperkaya diri sendiri atau demi kenaikan jabatan. Penelitian harus bermanfaat kepada masyarakat, tidak ada tawar menawar, dosen Unjani penelitiannya harus diakui oleh dunia internasional," tegasnya.
Dia pun meminta, pada tahun 2023 Unjani harus berfokus pada penelitian interdisiplin dan memberikan dampak kepada masyarakat. Semua harus serius dalam meningkatkan kontribusi kepada masyarakat, sehingga tidak ada masyarakat yang menjadi objek.
"Saya minta ke LPPM agar fokus melakukan penelitian dan bersinergi dengan satuan TNI AD seperti inovasi yang sudah dilakukan oleh fakultas kedokteran," pungkasnya. (*)
Editor : Abdul Basir