BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA.ID - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menetapkan 19 produk budaya asal Jawa Barat menjadi Warisan Budaya Takbenda tahun 2022.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menerima langsung sertifikat penetapan 19 Warisan Budaya Takbenda (WBTb) pada Malam Apresiasi Kebudayaan Indonesia 2022 di kantor Kemendikbud Ristek, Jumat (9/12/2022).
Serangkaian penilaian oleh Tim Ahli WBTb dan sidang penetapan harus dilalui sampai dihasilkan rekomendasi kepada Mendikbudristek untuk ditetapkan.
Jabar menjadi terbanyak kedua penerima sertifikat WBTb setelah Daerah Istimewa Yogyakarta (21 sertifikat). Sedangkan total sertifikat WBTb yang diserahkan malam itu sebanyak 200 sertifikat dari 32 provinsi. Hingga kini total produk budaya yang sudah ditetapkan sebanyak 1.728 WBTb secara nasional.
Selain penetapan WBTb, pelestari sastra Jabar, Ajip Rosidi juga mendapatkan gelar tanda kehormatan dari Presiden RI, yakni Bintang Mahaputera Pratama.
Gelar yang sama juga didapat oleh maestro seni tradisi Sunda Gugum Gumbira (Bintang Jasa Naraya). Gelar dan tanda kehormatan dari Jokowi ini diterima oleh masing-masing ahli waris.
Kemendikbudristek memberikan pula penghargaan Kategori Pelestari kepada Engkus Ruswana dan berhak mendapatkan pin emas 18 karat seberat 5 gram, piagam penghargaan dan dana apresiasi Rp50 juta.
"Ini adalah bukti kehadiran negara dalam menghargai pelaku dan pemberdaya kebudayaan. Kali ini meliputi dua jenis penghargaan, yaitu gelar dan tanda kehormatan dari Presiden, dan penghargaan dari Kemendikbudristek," ujar Mendikbudristek, Nadiem Makarim dalam keterangannya.
Malam Apresiasi Kebudayaan Indonesia 2022 merupakan ajang untuk mengapresiasi aneka terobosan dalam upaya kemajuan kebudayaan yang dilakukan oleh individu, komunitas, dan pemerintah daerah.
Anugerah Kebudayaan Indonesia 2022 secara khusus menggarisbawahi teladan inovasi dalam kaitannya dengan situasi krisis yang disebabkan pandemi.
"Para peraih Anugerah Kebudayaan Indonesia 2022 telah memberikan teladan inovasi, sehingga kita memiliki rujukan tentang jalan kebudayaan yang mesti ditempuh," kata Nadiem.
Lewat kegiatan tersebut, Kemendikbud ingin memberikan apresiasi kepada para tokoh penerima penghargaan yang berprestasi dan berdedikasi tinggi terhadap kemajuan kebudayaan.
"Pemberian anugerah ini diharapkan mampu memotivasi masyarakat, khususnya generasi muda untuk lebih peduli terhadap pengembangan kebudayaan," ucap Nadiem.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat, Benny Bachtiar mengatakan, penetapan ini adalah hasil dari sidang WBTb Indonesia pada September lalu.
"Maka sekarang sudah ada 105 WBTb Indonesia dari Jawa Barat. Alhamdulillah Provinsi Jawa Barat sejak tahun 2021 selalu menempati posisi tiga besar provinsi dengan WBTb terbanyak secara nasional," ucap Benny.
Menurut dia, penetapan ini merupakan upaya Disparbud Jabar yang selalu konsisten melakukan pengkajian dan kurasi WBTb dari mulai tingkat kota/kabupaten sampai provinsi.
"Kami telah melakukan sidang WBTb provinsi Jabat untuk tahun 2023 pada 7-8 Desember lalu. Melalui sidang ini diharapkan bisa lebih banyak usulan karya budaya yang dapat lolos kurasi dan menjadi WBTb Indonesia," tuturnya.
Ia menambahkan, syarat penetapan WBTb memang cukup berat. Salah satubya, harus ada kajian akademis berupa skripsi, tesis, disertasi, dokumentasi video, foto serta maestro atau pelaku budayanya.
Karena itu, ia mengajak para kepala daerah di Jabar untuk meningkatkan perhatian terhadap penetapan WBTb karena perlu adanya sinergitas para pemangku kepentingan.
Tak lupa, Benny berterima kasih kepada sekuruh pihak seperti para tim perumus, maestro dan komunitas yang terus memelihara khasanah budaya kita yang akan diwariskan untuk generasi mendatang.
"Hal lain yang perlu jadi perhatian, setelah penetapa WBTb yakni program berkelanjutan dan kesinambungan dari semua pihak agar ekosistemnya tetap terjaga," jelas Benny.
Berikut 19 WBTb dari Jawa Barat:
1. Tenun Gedogan Dermayu (kemahiran dan kerajinan tradisional).
2. Lampu Gentur (kemahiran dan kerajinan tradisional).
3. Babaritan Kranggan (adat istiadat masyarakat, ritus dan perayaan-perayaan).
4. Doclang (kemahiran dan kerajinan tradisional).
5. Tari Topeng Cisalak (seni pertunjukan).
6. Moci Sukabumi (kemahiran dan kerajinan tradisional).
7. Penca Aliran Cimande (tradisi lisan dan ekspresi).
8. Tari Ketuk Tilu (seni pertunjukan).
9. Surak Ibra (seni pertunjukan).
10. Bedaya Rimbe (seni pertunjukan).
11. Celempung Jawa Barat (kemahiran dan kerajinan tradisional).
12. Tari Jayengrana Kasumedangan (seni pertunjukan).
13. Ajeng Karawang (seni pertunjukan).
14. Degung (seni pertunjukan).
15. Goong Renteng (seni pertunjukan).
16. Cigawiran (seni pertunjukan).
17. Kacapi Suling (seni pertunjukan).
18. Kliningan (seni pertunjukan).
19. Longser (seni pertunjukan).
Editor : Zhafran Pramoedya