"Dengan Jabar Stunting Summit, kami berharap meningkatkan komitmen kolaborasi Pentahelix untuk pencapaian Jabar Zero New Stunting agar generasi penerus Jabar berkualitas, kompeten, dan berdaya saing," kata Sumasna.
Tak dapat dipungkiri menurutnya, prevalensi kasus stunting di Jawa Barat masih relatif tinggi berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 sebesar 24,5 persen atau 2 dari 10 anak Jabar berisiko stunting .
Kasus stunting disebabkan kurangnya pemenuhan kebutuhan gizi, pola pengasuhan anak yang kurang baik, juga kurangnya akses air bersih dan sanitasi, sehingga berdampak pada gagal tumbuh kembang dan gangguan metabolisme pada anak.
Ketua Komisi V DPRD Jabar,Abdul Harris Bobihoe menuturkan, stunting tidak lahir sendiri, juga tidak muncul tanpa sebab.
"Setidaknya ada tiga faktor penyebab stunting, yakni mulai dari pendidikan, kemiskinan, hingga disparitas sosial," kata Abdul Harris.
Selain itu, stunting juga dipengaruhi oleh ketahanan pangan keluarga, perawatan anak dan ibu hamil serta asupan gizi.
Editor : Zhafran Pramoedya