BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA.ID - Salah satu tempat wisata di Jawa Barat, khususnya Cianjur adalah situs Gunung Padang Cianjur. Jika datang ke sini wisatawan akan mendapatkan manfaat yang plus plus.
Maksudnya adalah, wisatawan yang datang ke Gunung Padang sudah pasti mendapatkan keindahan alam yang bisa dinikmati. Di samping itu, ilmu juga bisa didapat lantaran sekaligus mengenal peradaban masa lalu.
Terlebih di momen libur sekolah, sangat cocok membawa buah hati Anda ke sini. Mengingat masih banyak sekali misteri yang hingga kini belum terungkap di situs prasejarah ini.
Berdasarkan laporan Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Arkenas) Kemendikbudristek, situs tersebut banyak menimbulkan perdebatan kaitan asal mula sampai penanggalan karbon yang menentukan usia situs itu.
Prakiraan sementara, situs Gunung Padang terbentuk pada 5.000 SM sampai 26.000 SM. Sementara peneliti lainnya memperkirakan, situs ini lebih tua dari Piramida Giza yang ada di Mesir dengan perkiraan pembangunan sekitar 2.570 SM.
Gunung Padang saat ini dikenal sebagai salah satu lokasi favorit atau tempat wisata edukasi bagi pelajar. Namun setelah gempa Cianjur beberapa waktu lalu, Gunung Padang kian jarang ada yang mengunjungi. Padahal tidak ada kerusakan sama sekali di situs tersebut.
Inilah fakta-fakta Situs Gunung Padang:
1. Pertama Ditemukan Tahun 1914
Peneliti Belanda, Rogier DM Verbeek menjadi orang pertama yang menemukan situs Gunung Padang pada 1891. Kemudian penemuan tersebut dilaporkan kembali oleh ahli sejarah Nicolaas Johannes Krom.
Laporan dari Nicolaas Johannes Krom lantas ditulis dalam Rapporten Oudheidkundige Dienst (Buletin Dinas Kepurbakalaan).
2. Kembali Dipelajari Tahun 1979
Situs Gunung Padang sempat terlupakan pasca penelitian yang dilakukan dua peneliti asal Belanda tersebut. Pada 1979, warga lokal akhirnya menemukan kembali Gunung Padang.
Ketika itu, temuan tumpukan batu-batu persegi besar dengan berbagai ukuran dan tersusun dalam suatu tempat berundak dilaporkan oleh warga setempat.
Konservasi dan penelitian lantas dilakukan pemerintah di Situs Gunung Padang. Hal ini dilakukan untuk menggali lebih jauh temuan tersebut.
Berdasarkan dugaan sementara, Pusat Arkenas Kemendikbudristek menyatakan, Gunung Padang merupakan gunung api purba yang menghasilkan batu-batu di perut bukit yang kemudian membelah serta membentuk mirip tiang-tiang. Bebatuan ini kemudian dimanfaatkan untuk membuat punden berundak.
3. Gunung Padang Bukan Piramida
Kendati sempat dikira Piramida seperti di Mesir, tetapi, Gunung Padang bukanlah piramida. Berdasarkan riset peneliti, Gunung Padang merupakan punden berundak.
Situs punden berundak sering ditemukan di sejumlah situs purbakala di Indonesia. Biasanya situs punden digunakan sebagai tempat pemujaan atau persembahan.
Sekadar informasi, Gunung Padang buka dari Senin hingga Sabtu mulai pukul 08.00-17.00 WIB. Tiket masuk ke sana hanya Rp5.000 per orang.
Berbagai fasilitas juga sudah tersedia mulai area parkir, toilet, musala, wifi, rumah makan, dan penginapan. Kemudian, berbagai oleh-oleh juga mudah ditemukan di lokasi itu.
Editor : Zhafran Pramoedya