"Dari Bandung kami harus berputar ke Tol Cipularang baru masuk ke Tol Cipali. Itu memang butuh waktu 3 sampai 4 jam," ujar Daddy.
Akan tetapi, persoalan aksesibilitas menuju Bandara Kertajati akan teratasi manakala Tol Cisumdawu yang kini tengah digarap bisa rampung. Apalagi, Tol Cisumdawu bisa beroperasi sesuai target yang telah dijadwalkan.
"Apakah itu juga jadi bahan pertimbangan, setelah akses, setelah masalah aksesibilitas jadi bahan perdebatan selama ini teratasi, justeru bandaranya mau dijual," ketus Daddy.
Dady berharap, apapun yang saat ini tengah terjadi, Bandara Kertajati nantinya menjadi salah satu kebanggaan masyarakat Jawa Barat. Lebih jauh lagi, bandara tersebut menjadi salah satu pengungkit roda perekonomian Jabar.
"Bandara itu kemudian bisa jadi jendela Jawa Barat untuk pergi ke berbagai belahan nusantara maupun berbagai belahan dunia. Artinya bisa pergi dari mana saja. Itu yang kita harapkan," tandas Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jabar itu.
Sebelumnya, penjualan saham Bandara Kertajati semakin mengerucut pada satu perusahaan. Satu calon pembeli saham Bandara Kertajati ini diketahui merupakan perusahaan asal negara India.
Editor : Zhafran Pramoedya