Sementara itu, berdasarkan data, Kabupaten Indramayu menjadi wilayah yang paling banyak memberangkatkan pekerja migran dengan jumlah 6.982. Rata-rata pekerja migran dari Indramayu berangkat ke wilayah Timur Tengah seperti Arab Saudi.
"Indramayu hampir 6 ribuan pertahun. Ranking pertama, kabupaten paling besar menempatkan pekerja migran," beber Erwin.
Para pekerja migran, sambung Erwin, biasanya tergiur untuk berangkat ke Timur Tengah karena berharap dapat sekaligus menunaikan ibadah umrah bahkan haji secara gratis. Padahal, belum tentu para pekerja migran itu bakal ditempatkan di Arab Saudi.
Kemudian, pekerja migran asal Indramayu paling sering mendapat perlakuan tak menyenangkan dari majikannya. Biasanya, para pekerja migran dari Indramayu berangkat ke Arab Saudi tak melalui jalur resmi.
"Begitu mudahnya masyarakat mengakses media sosial dan akhirnya terjebak di situ. Dengan janji gaji tinggi lalu prosesnya cepat, dan keluarga yang akan ditinggali itu diberikan uang tip oleh si calo itu," tandasnya.
Editor : Zhafran Pramoedya