BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA.ID - Pemprov Jawa Barat sudah menyatakan, siap menyelesaikan polemik yang terjadi dalam program Petani Milenial.
Bahkan, Pemprov Jabar pun siap pasang badan untuk menyelesaikan persoalan utang piutang yang membelit peserta program unggulan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil itu.
Agar polemik tak terulang di kemudian hari, koordinasi dan komunikasi di antara semua pihak yang terlibat dalam program ini diharapkan dapat diperbaiki dan ditingkatkan.
Salah satu yang menjadi sorotan sekaligus bahan evaluasi ke depan, yakni terkait pengembalian modal kerja yang telah diberikan kepada peserta Petani Milenial.
Diketahui, dalam unggahan peserta program Petani Milenial Gelombang I, Rizky Anggara yang berujung menjadi polemik itu, ada sepucuk 'surat cinta' dari Bank BJB yang dialamatkan kepada salah satu rekannya.
Tertulis dalam surat itu, mereka diminta segera menyelesaikan pembayaran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank BJB yang telah digunakan sebagai modal kerja.
"Yah itu dia yang kita pertanyakan sejak awal," kata Anggota Komisi II DPRD Jabar, Faizal Hafan Farid saat dihubungi, Jumat (3/2/2023).
Faizal menilai, PT Agro Jabar sebagai avalist/penjamin dalam program Petani Milenial terlihat kabur dari persoalan. Padahal, tegas Faizal, BUMD Jabar itu menjadi penanggungjawab peserta program Petani Milenial, termasuk pengembalian modal kerja.
"Gak jelas sekarang. Mereka tidak punya kewenangan lagi, melepaskan diri dari anak-anak itu. Harusnya yang jadi persoalan, penanggungjawabnya ini, mereka harus bisa meng-handle," tegas Faizal.
Sedangkan dari sisi Bank BJB, kata Faizal, mereka melaksanakan mekanisme perbankan. Apabila perbankan sudah masuk dalam dunia usaha, yang ditagih nantinya adalah pertanggungjawaban peminjam kredit.
"Kalau pertanggungjawaban usaha yah prosedurnya, yang belum membayar cicilan segala macam, itu harus ada surat prosedurnya, SP 1, SP 2, SP 3, penyitaan," jelas Anggota Fraksi PKS DPRD Jabar itu.
Sebelumnya, Pemprov Jabar menyatakan, siap pasang badan soal utang piutang yang membelit peserta program Petani Milenial Gelombang 1. Utang ke Bank BJB akan dilunasi langsung pada pekan depan.
Kepala Biro Perekonomian Setda Jabar, Yuke Mauliani Septina mengatakan, janji pelunasan utang senilai ratusan juta rupiah ke Bank BJB itu sebagai bentuk tanggungjawab Pemprov Jabar sekaligus menjadi bukti bahwa Pemerintahan Ridwan Kamil tidak akan lepas tangan.
"Kami hari Senin akan diselesaikan pembayaran kredit mereka ke Bank Jabar (BJB)" kata Yuke saat konferensi pers di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Bandung, Kamis (2/2/2023).
Direktur Utama PT Agro Jabar, Nurfais Almubarok menegaskan bahwa penyelesaian tunggakan peserta program Petani Milenial tanaman hias di Lembang, Kabupaten Bandung Barat itu secara bertahap sudah dilakukan, namun belum seluruhnya selesai.
"Kita tidak lepas tangan karena tunggakan itu terkait kendala di hilir. Maka kami sebagai offtaker menyelesaikan tunggakan itu secara bertahap. Namun kami akui bahwa sampai saat ini belum selesai seluruhnya," tegas Nurfais.
Sementara itu, Pimpinan Divisi Kredit Bank BJB, Denny Mulyadi menyatakan, pihaknya tidak pernah menagih langsung tunggakan kepada peserta program Petani Milenial.
"Tapi kita akan kroscek juga di internal kami. Setahu saya tidak ada penagihan langsung ke petmil (petani milenial). Yang kami lakukan adalah berkoordinasi dengan PT Agro sebagai offtaker," jelasnya.
Diketahui, kabar kurang sedap datang dari salah satu progran Gubernur Jabar, Petani Milenial. Program ini disebut sangat berantakan saat pelaksanaan di lapangan.
Salah satu peserta program Petani Milenial Jabar 2021 menceritakan bagaimana benang kusut program ini berjalan. Padahal, program di bawah Biro Perekonomian ini tidak semanis yang dibayangkan.
Dalam tangkapan layar yang diunggah akun Twitter Mazzini @mazzini_gsp, peserta yang diketahui bernama Rizky Anggara ini menilai, program Petani Milenial pada awalnya sangat baik. Pasalnya, banyak anak muda khususnya milenial tertarik terjun ke dunia pertanian.
"Namun selama perjalanan program ini, jujur saya rasa program ini sangat berantakan," kata Rizky yang diunggah Mazzini, Senin (31/1/2023).
Rizky mengungkapan, selama ada permasalahan, seluruh stakeholders saling tuduh. Bahkan lebih parah lagi, mereka terkesan menghindar.
"Tetapi saat kami panen, semua stakeholders datang ramai-ramai untuk menunjukkan bahwa itu adalah hasil kerja mereka. Begitu yang kami alami satu tahun sejak Juli 2021 hingga Juli 2022," beber Rizky.
Awalnya, Rizky mengira setahun program petani milenial akan mendapatkan hasil yang manis. Tanpa tedeng aling-aling, pihaknya yang dalam satu kelompok di Gelombang 1 Petani Milenial mendapat 'surat cinta' dari Bank BJB.
"Kami malah mendapatkan peringatan kedua dari Bank BJB akibat offtaker tidak mampu membayar hasil panen kami hingga detik ini," jelas Rizky.
"Alhasil nama kami tercoreng dari perbankan," katanya.
Editor : Zhafran Pramoedya