KABUPATEN BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA.ID - Sejumlah sembilan bahan pokok (sembako) mengalami kenaikan harga di Kabupaten Bandung. Dugaan sementara pemicu kenaikan harga sembako adalah distribusi rantai perdagangan yang panjang.
Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibowo mengatakan, pihaknya bakal memantau apa yang menjadi penyebab kebutuhan pangan itu mengalami kenaikan.
"Kita lihat sampai saat ini, yang dikhawatirkan adanya penimbunan oleh spekulan, itu tidak ada," kata Kusworo saat sidak di Pasar Sehat Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa (7/2/2023).
Kusworo menduga, kenaikan harga sejumlah sembako saat ini terjadi karena panjangnya rantai distribusi perdagangan. Hal ini nantinya akan menjadi ranah Disdagin Kabupaten Bandung.
"Kami dengan Pak Bupati mencoba untuk memangkas rantai distribusi yang begitu panjang, sehingga angka yang jatuh ke masyarakat tidak terlalu tinggi," ujar Kusworo saat sidang bersama Bupati Bandung, Dadang Supriatna.
Apabila ada penimbunan oleh spekulan, kata Kusworo, tentunya itu akan ditindak sebagaimana Undang-Undang yang berlaku. Kendati demikian, kenaikan itu sejauh ini masih kondusif.
"Walaupun ada sedikit kenaikan, tapi bukan karena penimbunan, namun panjangnya rantai distribusi tadi," jelasnya.
Dikatakan dia, sampai saat ini stok pangan banyak dan tidak nengalami kelangkaan. "Alhamdulillah informasi dari para pedagang, harga relatif masih terjangkau," tandasnya.
Sejumlah harga sembako yang mengalami kenaikan di antaranya beras naik Rp 1000/kg, ayam dari Rp 32.000/kg menjadi Rp 35.000/kg, minyak goreng naik rata-rata Rp 500/liter. Sedangkan yang menurun hanya telur dari semula Rp 35.000/kg menjadi Rp 28.000/kg.
Editor : Zhafran Pramoedya