Ketika itu konsep Stadion SJH jauh lebih modern dibanding Stadion Siliwangi yang berada di Kota Bandung. Terbukti dari sejumlah fasilitas yang ada di sana.
Sebelumnya, rumput yang digunakan Stadion SJH adalah zoyzia matrell lin mer. Untuk menunjang pertandingan malam hari, stadion dilengkapi dengan lampu berkekuatan 1.000 lux.
Selain itu ada pula lintasan untuk atletik, papan skor elektronik, ruang ganti pemain, ruang wasit, toilet dan lahan parkir.
Akhirnya pembangunan Stadion SJH rampung dalam kurun waktu dua tahun. Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) kala itu, Agum Gumelar meresmikan langsung SJH pada April 2005.
Sekadar informasi, nama Si Jalak harupat berasal dari nama Pahlawan asal Kabupaten Bandung, Otto Iskandar Di Natta. Otto ketika itu dijuliki si Jalak Harupat.
Editor : Zhafran Pramoedya