get app
inews
Aa Read Next : M Farhan Resmi Serahkan Formulir Pendaftaran Bacawalkot Bandung ke NasDem

Aliran Air Tak Lancar? Tenang, PDAM Siap Beri Kompensasi untuk Warga Bandung

Jum'at, 17 Februari 2023 | 19:11 WIB
header img
Aliran air. (Foto: Ilustrasi/Sindonews)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Ombudsman Jawa Barat mengakui, sejak awal tahun telah menerima aduan soal aliran air PDAM yang tidak lancar di Kota Bandung.

Hal ini disampaikan Kepala Keasistenan Penerimaan Verifikasi Laporan Ombudsman Jabar, Fitry Agustine di Kantor Ombudsman Jabar di Jalan Kebonwaru Utara, Jumat (17/2/2023).

"Saat awal tahun langsung ada aduan mengenai air PDAM di Kota Bandung. Sampai saat ini suda ada tiga aduan. Meski sedikit, tapi kita harus lihat adanya permasalahan yang berulang," ucap Fitry.

Fitry menyebut, adapun jenis aduannya cukup beragam yakni berupa air yang mengalir kecil, air berhenti, atau lancar tapi hanya tengah malam. Akibat kondisi itu, akhirnya warga Bandung pun harus membeli air literan seperti galon untuk memenuhi kekurangan air.

"Laporan ini masuk dalam kategori reaksi cepat Ombudsman (RCO). Hampir kebanyakan pengaduan yang masuk belum ditindaklanjuti dengan cepat," ungkapnya.

Menanggapi hal ini, Dirut Perumda Tirta Wening, Sonny Salimi memastikan, pihaknya tidak pernah menahan air untuk tidak didistribusikan ke masyarakat.

"Secara ideal, harusnya suplai air untuk Kota Bandung mencapai 6.000 liter per detik. Saat ini suplai kita baru berkisar 2.200-2.400 liter per detik. Itu pun sangat berpengaruh terhadap cuaca di cekungan Bandung," kata Sonny.

Jika terdapat kendala aliran, kata Sonny, warga bisa segera menghubungi PDAM untuk mendapatkan kompensasi.

"Nanti akan kami sediakan mobil tangki air sebagai kompensasi. Kami menghadirkan satu mobil tangki air kapasitas 5.000 liter yang bisa dimanfaat untuk 10-15 individu kategori masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)," jelasnya.

Selain itu, saat masa paceklik atau kondisi insidental, PDAM biasanya akan menyediakan air gratis dari mobil tangki. Sebagai pengolah air, PDAM memiliki tugas untuk mendistribusikan air. Hal ini membutuhkan proses yang panjang dan harus diselesaikan secara bertahap.

"Solusinya bisa dengan District Meter Area (DMA). Sebab, kondisi saat ini diakibatkan dari penduduk yang terlalu jauh atau posisi rumah yang lebih tinggi elevasinya akan menjadi pelanggan yang terakhir dapat air," tuturnya.

Sonny mengaku, tengah memperbaiki sistem distribusi wilayah utara. Itupun dananya sudah mencapai Rp248 miliar dengan alternatif pembiayaan. Ada ada dua projek besar yang sedang running saat ini, yakni Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Gedebage dan pengaliran air sungai Saguling.

"SPAM Gedebage sudah kita bangun dari tahun 2018 dan baru selesai 2022. Kapasitas 700 liter per detik untuk blok Gedebage," jelasnya.

"Kedua, kami bekerja sama dengan Perum Jasa Tirta yang mengolah air di cekungan Bandung. Kita sedang membuat studi kelayakan untuk menghadirkan air dari Saguling 3.500 liter per detik. Agar air dari Saguling bisa diairi ke Kota Bandung," tambahnya.

Menurutnya, selain cuaca, faktor yang mengakibatkan air tidak mengalir sampai ke rumah masyarakat adalah ketergantungan dengan Indonesia Power.

"Kita sangat tergantung dengan aktivitas Indonesian Power yang memiliki otoritas mengelola Situ Cileunca dan Cipanunjang. Pada saat mereka menghentikan teknis, kami pun artinya harus berhenti. Ketika kita berhenti, suplai kepada masyarakat pun jadi menurun," terangnya.

Melihat kondisi ini, Sonny berpendapat jika Kota Bandung tidak bisa dikategorikan krisis air. Sebab, volume air saat ini masih bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.

Hanya memang, menurut Sonny untuk menjaga dan menambah jumlah volume air bersih perlu adanya dukungan dari masyarakat. 

"Masyarakat juga punya tanggung jawab sosial dan lingkungan. Sungai-sungai bersih, air tanah kembali banyak," katanya.

Selain itu, jika tarif untuk tagihan di bulan Maret akan kembali ke tarif Perwal lama tahun 2013 yakni Rp1.000 per 1.000 liter.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Berita iNews Bandungraya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut