Bandara Kertajati Diprediksi Berangkatkan 8 Ribu Jemah Haji asal Jabar

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - 8 ribu jemaah haji asal Jawa Barat akan berangkat melalui Bandara Kertajati, Majalengka ke Tanah Suci. Mereka yang berangkat dari Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati adalah asal Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning) serta Subang hingga Sumedang.
Kepala Bidang (Kabid) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Jabar, Boy Hari Novian mengatakan, 8 ribu jemaah dari daerah tersebut diperkirakan mencapai 20 kloter dan akan berangkat lewat Bandara Kertajati.
"Ciayumajakuning ditambah Subang, Sumedang itu berangkat dari Kertajati," kata Boy.
Kepastian ini diperoleh setelah Kementrian Agama (Kemenag) merilis kuota jemaah haji 2023 berdasarkan Keputusan Menteri Agama (KMA) No 189 tahun 2023 tentang Kuota Haji Indonesia tahun 1444 H/2023 M, sebesar 221.000.
Hanya saja tidak seluruh jemaah haji asal Jabar berangkat melalui bandara terbesar kedua di Indonesia itu. Sebagian besarnya akan tetap berangkat dari Bandara Soekarno Hatta.
"Sisanya (dari) Soekarno Hatta," jelas Boy.
Prediksi itu disampaikan Boy setelah mengetahui kuota haji untuk Jabar sebanyak 38.723. Setelah menerima KMA itu pihaknya akan melakukan pendataan di tingkat wilayah.
Akan tetapi, Kemenag Jabar belum bisa memberikan angka pasti kuota haji dari 27 kabupaten/kota di Jabar. Pihaknya bakal melakukan sejumlah pemetaan dan analisis sebelum akhirnya ditandatangani oleh Gubernur Jabar, Ridwan Kamil.
"Penetapan kabupaten/kota kita masih menunggu dari keputusan gubernur, dalam waktu dekat ditetapkan, nanti dibagi per kabupaten/kotanya berapa," ungkapnya.
Boy menuturkan, pembagian kuota haji dari kabupaten/kota dinilai tidak akan jauh berbeda dengan 2021. Namun, masing-masing kabupaten/kota akan memiliki slot kuota khusus calon jemaah haji yang berstatus Lanjut Usia (Lansia).
"Hampir sama, yang membedakan itu ada kuota 5 persen untuk lansia. Jadi dari 38.723 itu 5 persennya adalah kuota untuk lansia dengan rentang umur 81 hingga 100 tahun," tuturnya.
"Lansia dihitung berdasarkan usia, 81 - 100 tahun, nanti dibagi per daerah berapa," tandasnya.
Editor : Zhafran Pramoedya