BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Dua kepala daerah di Jawa Barat akhirnya bertemu di satu meja terkait permasalahan usulan Flyover Bojongsoang yang mengemuka di publik. Mereka adalah Gubernur Jabar, Ridwan Kamil dan Bupati Bandung, Dadang Supriatna.
Ridwan Kamil dan Dadang Supriatna sebelumnya sempat berbalas 'pantun' di media sosial (medsos). Keduanya saling memiliki argumen dan pandangan kaitan usulan Flyover Bojongsoang.
Akan tetapi, Ridwan Kamil dan Dadang Supriatna sudah bertemu di Gedung Pakuan, Bandung, Rabu (1/3/2023). Emil, sapaannya didampingi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar, Iendra Sofyan.
Emil mengatakan, pihaknya supportif terhadap masalah-masalah pembangunan di Jabar. Terlebih kepada Kabupaten Bandung sebagai daerah yang memiliki penduduk paling besar di Bandung Raya.
"Semua aspirasi termasuk yang mungkin sempat disampaikan Bojongsoang, SMA, masalah banjir semua juga diperhatikan," ungkap Emil seperti dimuat Instagram @bappedajabar.
Akan tetapi, kata Emil, ususlan tersebut dalam prosesnya tidak bisa secepat yang diharapkan. Sebab sebelum melangkah lebih jauh harus terlebih dahulu diputuskan kajiannya.
"Kajian ini akan mempengaruhi angka anggaran, karena kalau kajiannya belum dilakukan, nilainya juga gak bisa ditentukan," jelas orang nomor satu di Jabar ini.
Emil menegaskan, hal-hal semacam itu yang coba akan disempurnakan Pemprov Jabar. Bahkan silang pendapat soal Flyover Bojongsoang sudah diklarifikasi dalam pertemuan tersebut.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat kajian-kajian yang urgent di Kabupaten Bandung akan dilengkapi baik oleh Bappeda Jawa Barat," ucapnya.
"Saya tugaskan mana saja yang paling cepat, menghasilkan kesempurnaan anggarannya, detailnya berapa untuk diperjuangkan di anggaran berikutnya," tandasnya.
Sebelumnya, usulan pembangunan Flyover Bojongsoang ditanggapi beragam oleh publik. Pro kontra tak terhindarkan apabila pembangunan flyover tersebut dilaksanakan di Jalan Raya Bojongsoang, Kabupaten Bandung.
Pakar transportasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Sony Sulaksono melihat, kawasan Bojongsoang memiliki tipikal simpangan-simpangan yang ada di Kabupaten Bandung. Selain Bojongsoang, simpangan lain yang ada di wilayah Dadang Supriatna ini berada di Soreang, Banjaran, Majalaya dan sebagainya.
Menurut Sony, penyebab kemacetan di Jalan Raya Bojongsoang yang utama adalah lantaran jalannya kecil. Kemudian kemacetan tersebut didukung dengan kurang disiplinnya masyarakat dalam berkendara.
"Flyover bukan solusi yang manjur. Flyover itu hanya menunda kemacaten yang lebih parah lagi sebenarnya," kata Sony Sulaksono, Jumat (24/2/2023).
Sementara itu, pengamat transportasi lainnya, Ekky Bahtiar mengatakan, permasalahan besar hingga akhirnya dimunculkan usulan Flyover Bojongsoang adalah kemacetan. Selain kemacetan, tarikan dan bangkitan di Jalan Raya Bojongsoang dinilai tidak seimbang.
"Flyover itu hanya sementara, kalau gak diberesin secara holistik keseluruhan gak bakalan selesai-selesai itu masalah kemacetan di Bojongsoang," kata Ekky, Rabu (1/3/2023).
Ekky menyebut, Bandung Raya saat ini sudah hampir sama seperti Jakarta. Pasalnya, kebanyakan masyarakat Kabupaten Bandung kerjanya di Bandung, lantas ketika jam pulang kembali ke daerahnya masing-masing melewati jalan dan waktu yang hampir sama.
"Untuk beberapa tahun ke depan akan terjadi kemacetan seperti biasa, memperparah. Kemacetan yang tidak bisa dipecahkan masalahnya," ujarnya.
Editor : Zhafran Pramoedya