get app
inews
Aa Read Next : Muhammadiyah Berperan Tingkatkan IPM Kabupaten Bandung, Jampana Siap Dukung Bedas Jilid 2

Ngeri, Mega Proyek Flyover Bojongsoang Bakal Langkahi Jalur Kereta Cepat

Jum'at, 03 Maret 2023 | 13:39 WIB
header img
Citra satelit lokasi Jalan Raya Bojongsoang yang akan dibangun flyover. Foto: Google Maps

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Flyover Bojongsoang yang diusulkan Bupati Bandung, Dadang Supriatna akan menghadapi dua tantangan besar. Selain akan berurusan dengan Kota Bandung, flyover di Jalan Raya Bojongsoang ini akan melangkahi Jalur Kereta Cepat Jakarta Bandung.

Pakar transportasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Sony Sulaksono mengaku, dirinya pernah melihat rencana Flyover Bojongsoang. Apabila benar itu yang diusulkan ke Provinsi Jawa Barat, maka ini merupakan mega proyek yang luar biasa.

"Flyovernya mulai dari Gerbang Tol (GT) Buah Batu terus sepanjang 3 kilometer melewati akses ke Telkom University, Podomoro. Luar biasa membentang 3 km dari sejak pintu Tol Buah Batu," kata Sony saat dikonfirmasi, Jumat (3/2/2023).

Akan tetapi, ada dua hal yang menjadi catatan dari rencana flyover tersebut. Jika dimulai dari GT Buah Batu, hal itu akan masuk wilayah Kota Bandung. Artinya Kota Bandung akan terlibat dalam urusan pembebasan lahan.

"Pertanyaannya apa Bandung mau? Yang ribut Kabupaten Bandung, kok tiba-tiba harus mengeluarkan uang pembebasan lahan dari pintu tol Buah Batu sampai jalan tol. Itu hal lain yang bisa dipikirkan," ujar Sony.

Selanjutnya, tantangan krusial lainnya dari rencana Flyover Bojongsoang adalah adanya Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Apabila flyover tersebut dibuka dari GT Buah Batu akan melangkahi kereta cepat.

Sony menjelaskan, ruang bebas untuk kolong jembatan aturannya adalah 5 meter. Sedangkan kereta cepat ruang bebasnya dari permukaan tanah sekitar 6 sampai 7 meter. Dengan demikian, Flyover Bojongsoang dari permukaan tanah tingginya bisa mencapai 9 meter.

"Bisa dibayangkan ketinggian 9 meter dengan kemiringan tanjakan kalau bisa tidak lebih dari 5 persen. Kaya apa bentuknya," jelasnya.

Menurutnya, KCJB pasti tidak akan mau berada di bawah bangunan. Salah satu alasan tiang KCJB sangat tinggi karena tidak ingin ada bangunan lagi yang ada di atasnya.

"Bukan masalah arogan kereta cepat, ini masalah safety," tuturnya.

Dikatakan Sony, sangat berbahaya jika kereta cepat melaju dengan kecepatan 300 km/jam ada orang iseng yang melempar batu. Kemudian tidak menutup kemungkinan ada batu kecil yang jatuh saat pembangunan flyover tersebut.

"Pasti akan keberatan kereta cepat dilangkahi oleh flyover dengan setinggi itu. Nah ini makanya harus dipikirkan," pungkasnya.

Sementara itu, Dadang Supriatna sempat berbicara usulan pembangunan flyover di Jalan Raya Bojongsoang itu dimulai dari kawasan Desa Cipagalo di sekitaran Jembatan Tol Purbaleunyi atau batas antara Kabupaten Bandung dengan Kota Bandung.

Menurutnya, pembangunan flyover di Jalan Raya Bojongsoang itu bisa dilakukan hingga ke kawasan Baleendah.

Dengan begitu, masyarakat yang hendak menuju ke kawasan Baleendah sampai Ciparay bisa megakses Flyover tanpa hambatan.

Sedangkan warga yang tinggal di sekitaran Bojongsoang dapat mengakses jalur di bawah flyover.

Sebagai informasi, Jalan Raya Bojongsoang adalah akses utama bagi masyarakat yang tinggal di kawasan Bojongsoang, Baleendah, Banjaran dan Ciparay untuk menuju ke Kota Bandung.

"Inilah salah satu solusi. Mudah-mudahan ada pencerahan," kata Dadang, beberapa waktu lalu.

Editor : Zhafran Pramoedya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut