BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai, anggaran sebesar Rp1,2 triliun yang digelontorkan pemerintah pusat untuk pembangunan infrastruktur di Jawa Barat harus dijadikan contoh oleh Pemprov Jabar.
Pembangunan infrastruktur yang diinisiasi pemerintah pusat itu meliputi Flyover Kopo, Kolam Retensi Cieunteung, Kolam Retensi Andir, dan Floodway (Sodetan) Cisangkuy. Keempat proyek strategis tersebut bahkan dinilai banyak menyelesaikan persoalan yang kerap menghantui warga di kawasan Bandung Raya.
Dedi menyoroti hal itu mengingat dengan anggaran yang hampir sama, Pemprov Jabar dibawah pimpinan Ridwan Kamil hanya mampu membangun Masjid Al Jabbar. Ironisnya, masjid yang diklaim menjadi masjid kebanggaan warga Jabar ini pun masih diliputi berbagai dinamika sosial sejak diresmikan akhir tahun lalu.
"RK (Ridwan Kamil) pada dasarnya tidak bekerja secara substansial, ia lebih terlihat membangun yang dia rasa penting untuk reputasi politiknya semata," ucap Dedi, Selasa (7/2/2023).
Masih menurut Dedi, borosnya anggaran yang dikeluarkan Pemprov Jabar menjadi salah satu indikator visi pembangunan yang dilakukan Ridwan Kamil tidak mengarah kepada kepentingan warga Jabar.
"Artinya, RK gagal membangun Jabar dari sisi kepentingan publik dan itu tentu merugikan anggaran daerah karena lebih banyak dampaknya untuk kepentingan politik personal," katanya.
Karena itu, Dedi menilai, Ridwan Kamil harus mampu mengelola anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) dengan lebih efektif.
"Jika dibandingkan dengan anggaran yang dikelola Presiden, tentu sangat jauh," ungkapnya.
Dedi juga menyebut, pembangunan era Ridwan Kamil sangat riskan karena berpotensi menimbulkan celah korupsi.
"Pengelolaan anggaran yang dilakukan RK bisa membawanya ke ruang audit dan potensial korup. Melihat geliat politik anggaran RK, termasuk yang ia keluarkan untuk masjid Al Jabbar, potensial korup," tandasnya.
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelontorkan anggaran sebesar Rp1,2 triliun untuk membangun insfrastruktur strategis di Jabar.
Flyover Kopo menggunakan anggaran Rp288 milliar, Kolam Retensi Cieunteung sebesar Rp204 milliar, Kolam Retensi Andir Rp142 milliar, dan Floodway (Sodetan) Cisangkuy sebesar Rp632 milliar. Infrastruktur tersebut dibangun sebagai langkah pemerintah dalam menangani banjir dan kemacetan.
"Jadi ada tiga yang kita resmikan Floodway Cisangkuy, Kolam Retensi Cieunteung, dan Kolam Retensi Andir, duitnya gede banget, dan untuk mengurai kemacetan dan memperlancar lalu lintas di Kota Bandung juga telah dibangun Flyover Kopo. Totalnya yang telah dibangun pemerintah pusat di Kota dan Kabupaten Bandung sebesar Rp1,26 triliun," kata Jokowi saat meresmikan Kolam Retensi Andir di Kabupaten Bandung, Minggu (5/3/2023).
Editor : Rizal Fadillah