get app
inews
Aa Text
Read Next : Dukung Keterbukaan, Bey Dorong Kabupaten/Kota di Jabar Gunakan Teknologi Blockhain

4 Tradisi Masyarakat Sunda dalam Menyambut Ramadhan, Unik dan Penuh Makna

Kamis, 09 Maret 2023 | 18:39 WIB
header img
Tradisi Masyarakat Sunda dalam Menyambut Ramadhan. (Foto: Ilustrasi/Okezone)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Seluruh umat muslim di dunia memiliki beragam cara dalam menyambut bulan Ramadhan, tak terkecuali di Indonesia.

Di Jawa Barat, khususnya masyarakat Sunda, memiliki beragam tradisi unik dan penuh makna dalam rangka menyambut bulan Ramadhan.

Lantas, apa saja tradisi masyarakat Sunda dalam menyambut Ramadhan? Berikut ulasannya, dirangkum dari berbagai sumber:

1. Munggahan

Tradisi Munggahan ini dilakukan oleh masyarakat Sunda sudah sejak lama. Munggahan dilaksanakan pada akhir bulan Sya’ban atau beberapa hari menjelang bulan Ramadan.

Pelaksanaan tradisi Munggahan dapat dilakukan beragam cara. Mulai dari silaturahmi ke rumah keluarga dan kerabat, saling meminta maaf, hingga makan bersama.

Munggahan dilakukan sebagai cara untuk membersihkan diri sebelum memasuki bulan Ramadhan serta wujud rasa syukur kepada Allah.

2. Nyekar

Tradisi berziarah ke makam keluarga atau nyekar menjadi salah satu tradisi masyarakat Sunda dalam menyambut bulan Ramadhan.

Maka tidak heran, berbagai tempat pemakaman umum dipenuhi warga yang berziarah menjelang bulan Ramadhan.

3. Papajar

Sama seperti Muggahan, masyarakat Sunda khususnya di Sukabumi dan Cianjur memiliki tradisi unik dalam menyambut Ramadhan.

Tradisi tersebut dinamakan Papajar. Konon katanya, tradisi Papajar ini sudah ada sejak abad ke-16.

Papajar berasal dari kata mapag pajar (fajar). Dalam bahasa Sunda, istilah ini cukup tua untuk menyambut kemunculan sesuatu misalnya srangenge ti langit, tangara raja papajar dan lain-lain.

Jika fajar identik dengan terbitnya matahari, maka Papajar merupakan sambutan untuk terbitnya bulan Ramadhan.

Biasanya, kegiatan Papajar diisi dengan rekreasi dan makan-makan sepekan bahkan satu hari sebelum berpuasa.

4. Keramasan

Keramasan atau Kuramasan dalam dialek Sunda, merupakan mandi besar atau mandi taubat. Berasal dari kata keramas, artinya mandi dengan disertai membasuh kepala secara sempurna.

Hal ini menunjukan sebuah simbol pembersihan dan penyucian diri lahir dan batin, sebagai bagian dalam penyambutan bulan Ramadhan.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut