Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Sumedang, Sajidin membenarkan terjadinya pengurangan kuota pupuk bersubsidi untuk musim tanan tahun 2023.
"Pengurangannya terjadi secara nasional dan bukan hanya terjadi di Sumedang, ini juga sebagai dampak perang Rusia - Ukraina dimana bahan baku pupuk datang dari negara tersebut dan untuk tahun ini pupuk subsidi hanya ada 2 jenis yaitu Urea dan NPK," jelas Sajidin.
Dikatakan Sajidin, untuk alokasi pupuk khususnya urea di Kabupaten Sumedang tahun 2023 sebanyak 20 ribu ton pupuk bersubsidi, sementara pada tahun 2022 lalu dari alokasi 30 ribu ton yang terserap hanya 16 ribu ton saja.
"Ini juga mungkin yang menjadi kebijakan pemerintah pusat kenapa kuota pupuk subsidi tahun 2023 di Kabupaten Sumedang saat ini berkurang karena di tahun 2022 tidak terserap seluruhnya," jelasnya.
Sajidin menyebut, banyaknya pupuk bersubsidi yang tidak diserap oleh petani di tahun 2022 lalu, mungkin juga disebabkan daya beli petani saat itu rendah sebagai dampak ekonomi.
Editor : Rizal Fadillah