SUMEDANG, iNewsBandungRaya.id - Wabah flu burung atau Avian Influenza (AI) telah masuk ke wilayah Kabupaten Sumedang. Hal ini diketahui dari hasil uji sampel kepada 9 ekor hewan ternak yang mati di Desa Girimukti, Sumedang Utara.
Kepala Diskanak Sumedang, Nandang Suparman mengatakan, sejak tanggal 6-10 Maret 2023 masyarakat Desa Girimukti melaporkan ada 6 ekor ayam dam 3 ekor entog yang mati.
"Atas laporan tersebut kami melakukan investigasi lapangan bersama dengan tim Kesehatan Hewan UPTD Perikanan dan Peternakan Sumedang Kota ke lokasi kejadian Desa Girimukti, Kecamatan Sumedang Utara," kata Nandang, Rabu (22/3/2023).
Nandang menjelaskan, investigasi dilakukan dengan melakukan wawancara kepada pemilik ternak dan bedah bangkai pada unggas yang mati dan mengambil sampel swab dan darah pada unggas yang hidup. Sampel tersebut langsung dikirim ke Balai Veteriner Subang untuk dilakukan uji diagnostic.
Selanjutnya, berdasarakan surat dari Balai Veteriner Subang pada tanggal 20 Maret 2023 dengan no surat 1705/PK.310/F.5.5/03/2023 bahwa sampel yang dikirimkan positif Avian influenza atau Flu burung berdasarkan uji RT-PCR.
Lebih lanjut, dikatakan Nandang, untuk menghindari penyebaran yang lebih luas, pihaknya akan lebih masif lagi mensosialisasi terkait penyakit flu burung kepada warga Desa Girimukti dan juga upaya pencegahannya.
Sebelumnya diberitakan, Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Sumedang melakukan uji sampel kepada 9 hewan ternak yang mati di Desa Girimukti, Kecamatan Sumedang Utara.
Adapun hewan ternak yang mati tersebut adalah 6 ekor ayam dan 3 ekor entog milik salah satu peternak di Sumedang.
"Kematiannya memang tidak mendadak, namun kami tetap melakukan pengujian untuk memastikannya," ucap Kabid Peternakan Kesehatan Masyarakat Veteriner Diskanak Sumedang, Diah Siswati, Selasa (21/3/2023).
Diah menjelaskan, di lokasi ayam dan entog yang mati tersebut terdapat 30 ekor populasi hewan ternak. Ia memastikan, pihaknya sudah memilih ternak yang sakit dan sehat.
Selain itu, pihaknya juga telah melakukan penyemprotan desinfektan disekitar kandang sebagai upaya pencegahan.
Diah pun menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang bila ditemukan unggas yang mati dan tidak panik dengan menjual semua hewan ternaknya.
"Yang penting adalah lapor ke petugas dan tidak berpikir pendek dengan secepatnya menjual, karena ini justru akan memperluas penyebaran," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah