"Satu bandros bisa menampung 21-23 penumpang. Kalau respon masyarakat cukup tinggi, ini bisa kita sesuaikan 2-3 armada per kecamatan," ucapnya.
Yudhi mengatakan, antusias masyarakat sudah terlihat lebih banyak. Berbeda dengan tahun kemarin yang responnya ia nilai masih sangat minim.
"Banyak yang tanya, kok cuma satu armada? Bagaimana cara bayarnya?" paparnya.
Bagi masyarakat yang ingin mencoba Ngabosman, bisa langsung datang ke kantor kewilayahan setempat. Bayarnya langsung di lokasi titik kumpul.
"Ada petugas yang membawa tiket di lokasi titik kumpul yang udah ditentukan. Lokasinya beragam, sesuai dengan wilayah masing-masing. Ada yang di kantor kecamatan, kantor kelurahan, atau di tempat lain," jelasnya.
Editor : Rizal Fadillah