Untuk itu, lanjut dia, penentuan Sekda ini tidak hanya melihat dari CV dan syarat administrasi saja. Sebab bisa saja itu semua sudah terpenuhi oleh tiga kandidat yang direkomendasikan oleh tim pansel. Namun juga harus melihat dari integritas dan moralitas dari figur tersebut. Sebab dua indikator itu sangat sulit dicari pada kondisi saat ini.
Masyarakat KBB saat ini sangat merindukan pimpinan yang bersih. Siapapun yang diangkat jadi Sekda, asalkan punya nawaitu yang bagus, track record bagus, bersih dari KKN, masyarakat dan birokrat pasti akan mendukung. Sebab jika sudah menjabat Sekda lalu harus mondar-mandir karena terkait kasus hukum maka akan bisa mengganggu kinerja dan jalannya roda pemerintahan.
"Selama tahun 2008-2022 ada 16 kepala daerah di Jabar yang tersandung masalah korupsi dan itu dua di antaranya dari KBB. Masyarakat KBB tidak mau itu terjadi lagi, untuk itu Sekda KBB haruslah yang bersih dari kasus korupsi dan memahami tentang wilayah KBB," ujar Direktur Eksekutif LBH Kencana Sastra Nagara KPK Jabar ini. (*)
Editor : Abdul Basir