CIMAHI, iNewsBandungRaya.id - Pemkot Cimahi bekerjasama dengan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Bandung menggelar Kegiatan Advokasi Program Prioritas Keamanan Nasional Pangan Terpadu.
Kegiatan tersebut digelar untuk meningkatkan keamanan pangan di Kota Cimahi. Pelaksanaan kegiatan berlangsung di Aula Gedung A, Kompleks Perkantoran Pemkot Cimahi, Jalan Raden Demang Hardjakusumah.
Kegiatan tersebut diikuti oleh para camat dan lurah se-Kota Cimahi, kepala SMP dan SD di Kota Cimahi, sanitarian dari Puskesmas di Kota Cimahi, dan pengurus Kwarcab Pramuka Kota Cimahi.
Pj. Wali Kota Cimahi, Dikdik S. Nugrahawan menjelaskan, kegiatan ini adalah tindaklanjut dari kegiatan audiensi yang telah dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 2023 lalu, terkait program prioritas nasional keamanan pangan yang meliputi Gerakan Keamanan Pangan Desa (GKPD)/Desa Pangan Aman (Desa Paman), Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) Aman, dan Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas (PPABK).
"Pangan merupakan kebutuhan yang mendasar bagi manusia. Pemerintah berkewajiban menjamin ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup, aman, bemutu dan bergizi," ucap Dikdik, Kamis (30/3/2023).
"Karena pangan sangat penting bagi pertumbuhan, pemeliharaan dan peningkatan derajat kesehatan, serta kecerdasan masyarakat untuk melaksanakan pembangunan nasional, sebagaimana diamanatkan dalam pembukaan Undang-undang pembukaan 1945," tambahnya.
Dikdik mengatakan, keamanan pangan adalah hak, tidak terkecuali bagi anak sekolah yang sedang dalam masa pertumbuhan. Salah satu sumber makanan yang sangat dikenal dan disukai anak sekolah adalah pangan jajanan.
"Pangan jajanan yang berada di lingkungan sekolah menjadi bagian yang tidak dapat diabaikan dalam pasokan makanan bagi anak-anak sekolah. Mengingat setiap hari anak-anak menghabiskan waktunya di sekolah, pangan jajanan tersebut menyumbang asupan energi yang bersumber dari lemak, karbohidrat, dan lain-lain," terangnya.
Oleh karena itu, pangan jajanan di sekolah perlu mendapat perhatian agar terbebas dari cemaran kimia, fisika, maupun mikrobiologi, baik itu pangan jajanan dari kantin sekolah maupun pedagang keliling di sekitar sekolah.
Pangan jajanan anak sekolah merupakan contoh dimana sekolah memiliki peran penting dalam pencapaian kesehatan masyarakat. Terutama kesehatan para pelajar karena mereka adalah aset bangsa Indonesia yang akan menjadi penerus kita di masa akan datang.
"Untuk itu dalam rangka pertumbuhan dan perkembangannya harus memperoleh asupan makan yang aman, bermutu dan bergizi," ungkapnya.
Permasalahan yang kerap dijumpai pada PJAS disebabkan oleh penyalahgunaan bahan berbahaya serta cemaran mikroba, logam berat, dan bahan tambahan pangan (BTP) yang melebihi batas. Sehubungan hal tersebut, maka Dinkes Kota Cimahi perlu meningkatkan kegiatan pembinaan PJAS di Kota Cimahi.
"Saya berharap dengan mengikuti kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan kita bersama, khususnya kepada para pendidik di sekolah, petugas kesehatan terkait pangan jajanan anak sekolah yang aman, bermutu dan bergizi dapat terwujud," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah