BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Pemkab Bandung terus berupaya menagani sekaligus mencegah stunting di wilayahnya. Salah satu targetnya adalah anak yang diindikasikan berisiko stunting.
Upaya terbaru yang dilakukan Pemkab Bandung melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Bandung adalah pemberian protein berupa telur dan ayam. Sasaran keluarga penerima manfaat (KPM) yang menerima manfaat kali ini yaitu dari Kecamatan Pameungpeuk dan Pangalengan.
Pemberian makanan tambahan tersebut dilakukan langsung oleh Ketua TP PKK Kabupaten Bandung, Emma Dety Dadang Supriatna didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Bandung, Ina Dewi Kania, Kamis (4/5/2023).
Ina mengatakan, pemberian makanan tambahan untuk penanganan stunting kali ini bersumber dari CSR Malindo Feedmill dan bantuan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas).
"Kita mendapat bantuan CSR dari perusahaan Malindo Feedmill, untuk penanganan stunting di Kabupaten Bandung berupa 28.000 butir telur ayam," kata Ina di Soreang.
Berdasarkan hasil pendataan, kata Ina, di Kabupaten Bandung masih ada beberapa kecamatan dengan angka stunting yang masih cukup tinggi.
"Salah satunya di Kecamatan Pameungpeuk dan Pangalengan," ungkapnya.
Untuk lebih fokus lagi dalam penanganan stunting di Kabupaten Bandung, bantuan CSR berupa telur ayam itu didistribusikan ke Kecamatan Pameungpeuk sebanyak 827 kepala keluarga (KK) yang tersebar di tiga desa dan di Kecamatan Pangalengan sebanyak 106 KK di satu desa.
"Penyerahannya langsung oleh Ibu Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bandung Emma Dety Dadang Supriatna," bebernya.
Tak hanya itu, Ina pun turut mendistribusikan bantuan pangan cadangan pemerintah pusat dengan sasaran keluarga penerima manfaat yang berisiko stunting.
"Bantuan itu dari Bapanas. Untuk Kecamatan Pameungpeuk, sebanyak 128 KPM yang menjadi sasaran pendistribusian bantuan dan untuk Pangalengan 3.644 KPM. Paket kebutuhan pangannya berupa telur dan ayam, selama tiga bulan berturut-turut dan akan didistribusikan mulai Minggu depan," ujarnya.
Bantuan pangan dari pusat lewat penyaluran paket pangan berupa beras yang berasal dari Bapanas yang juga masih dalam program cadangan pangan pemerintah pusat, katanya, masih terus dilakukan. Selama 3 bulan (April -Juni) sebanyak 221.920 KPM di Kabupaten Bandung akan menerima bantuan beras sebanyak 10 kg per KPM per bulannya.
"Tapi untuk bantuan berupa telur dan ayam adalah untuk KPM berisiko stunting. Ini juga akan disalurkan selama tiga bulan, mulai Mei bulan ini, Juni dan Juli 2023," paparnya.
Ina berharap dengan adanya dukungan dari CSR, pemerintah daerah maupun pemerintah pusat, angka prevalensi stunting di Kabupaten Bandung bisa segera turun.
Ina Dewi menyebutkan, sebanyak 30.471 keluarga berisiko stunting se-Kabupaten Bandung yang menerima tambahan pangan protein ayam dan telur dari cadangan pangan pemerintah pusat.
"Penyalurannya dilaksanakan oleh PT. Pos Indonesia," jelasnya.
Dikatakannya, dukungan Pemkab Bandung untuk penurunan angka stunting dilakukan secara bersama-sama, kolaborasi salah satunya melalui Dinas Pangan dan Perikanan untuk penurunan angka stunting dilakukan melalui program gemar ikan, safari ikan, edukasi kepada masyarakat, keamanan pangan goes to school, serta kerja sama dengan Bumdes untuk penyediaan ikan segar.
Pada kesempatan itu, Ketua TP PKK Kabupaten Bandung mengucapkan terima kasih kepada Malindo Feedmill atas dukungannya, juga pemerintah pusat dan provinsi. Dengan harapan Kabupaten Bandung dapat menurunkan angka stunting bahkan sampai zero.
"Hal ini sebagai tekad kita semua untuk generasi Kabupaten Bandung yang Bedas," pungkasnya.
Editor : Zhafran Pramoedya