Pada kesempatan itu walaupun terik panas matahari menyengat hingga hujan mengguyur tiap saat, tidak menyurutkan Pangdam untuk terus bersama dan mengamati dengan seksama pelaksanaan latihan yang dilakukan prajuritnya.
Di sela pelaksanaan latihan Pangdam melakukan diskusi, dialog dan berbagi pengalaman dengan peserta latihan. Menanyakan langsung kendala selama latihan bahkan, kondisi dan permasalahan keluarga serta lainnya bahkan sempat bernyanyi bersama. Tampak suasana akrab tanpa sekat antara sang Jenderal dengan prajuritnya. Seolah tiada batas antara pimpinan dan bawahan, namun etika dan norma-norma keprajuritan tetap dijaga.
Pangdam III Siliwangi kepada unsur Komandan yang akan melaksanakan tugas menyampaikan bahwa, seorang pemimpin harus bisa memahami dan mengerti akan kesulitan prajurit dalam melaksanakan semua tugas-tugas yang diberikan. Pemimpin juga harus selalu mendampingi setiap pelaksanaan tugas yang diberikan, tidak hanya memantau atau mengamati apa yang dilakukan prajuritnya.
Menurut Pangdam, apabila hubungan pimpinan dan bawahan terbangun dengan baik, maka prajurit TNI akan maksimal dalam menjalankan tugasnya.
"Pemimpin harus memecahkan masalah pada situasi sulit, jangan sampai bawahan yang memecahkannya. Tidak hanya dalam kondisi suka cita, seorang pemimpin juga harus mau merasakan kondisi sulit yang dialami para prajurit," tegas Pangdam.
Sebelum meninggalkan lokasi latihan, Pangdam menerima ungkapan semangat dari yel-yel para prajurit sebagai simbol kekompakan, semangat membara dan jiwa korsa satuan. (*)
Editor : Abdul Basir