BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2023 digelar serentak pada hari ini, Senin (8/5/2023). Pelaksaan di hari pertama UTBK, dipastikan tidak ada kendala yang berarti.
Pada tahun ini, UTBK diikuti 803.853 peserta dan digelar dalam dua gelombang. Gelombang I pada 8 Mei - 14 Mei 2023, sedangkan Gelombang II pada 22 Mei - 28 Mei 2023. Pelaksanaan UTBK digelar secara luring di 74 lokasi Pusat UTBK PTN se-Indonesia.
“Hari pertama UTBK tidak ada kendala serius, kita sudah koordinasi dengan berbagai instansi supaya membantu pelaksanaan UTBK,” kata Ketua Umum Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB), Prof. Mochamad Ashari di Ruang Executive Lounge Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Kota Bandung, Senin (8/5/2023).
Ashari menjelaskan, secara umum, pelaksanaan UTBK 2023 tidak ada perbedaan dengan tahun lalu. Perbedaan mendasar terlihat dari materi soal yang diujikan.
Tahun ini, lanjut Ashari, materi soal di UTBK menggunakan tes skolastik dengan subtes kemampuan kognitif, penalaran matematika, literasi dalam bahasa Indonesia, dan literasi dalma bahasa Inggris.
Tes skolastik menekankan pada pengukuran kemampuan kognitif yang dianggap penting dalam keberhasilan mahasiswa selama studi di perguruan tinggi (PT). Kemampuan kognitif adalah kemampuan yang diperoleh manusia sejak lahir berupa kemampuan logika dan bernalar.
Untuk itu, tes skolastik tidak mengujikan kemampuan hafalan dan akademik peserta selama di sekolah menegah atas, namun lebih mengujikan pada kemampuan logika dan nalar peserta.
Tes ini juga disesuaikan dengan Kebijakan Kurikulum Merdeka yang diterapkan Kemendikbudristek. Implementasi kurikulum baru itu di tingkat sekolah, yakni sekolah tidak lagi menerapkan penjurusan keilmuan. Dengan demikian, tes masuk perguruan tinggi juga didesain lebih umum.
“Melalui tes ini, kita bisa mendeteksi apakah anak-anak itu punya potensi kognitifinya bagus. Logikanya kalau bagus dia akan mampu dalam situasi apa pun,” ujar Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember tersebut.
Secara teknis, soal tes skolastik tidak lagi berupa pilihan ganda (multiple choice) namun menggunakan pilihan ganda kompleks (complex multiple choice). Pihaknya memastikan bahwa penyusunan soal ini telah dianalisis dengan tim ahli dan sudah disesuaikan dengan kemampuan peserta.
Editor : Zhafran Pramoedya