BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Ombudsman Jabar melakukan sidak ke Rutan Kebonwaru Bandung pasca viralnya salah satu sel yang memiliki fasilitas mewah berupa kasus tebal, ponsel, hingga akuarium.
Kepala Ombudsman Jabar, Dan Satriana menyebut, jika ada potensi terjadinya pelayanan yang tidak sesuai dengan prosedur di Rutan Kebonwaru Bandung.
"Berdasarkan kunjungan di Rutan Kelas I Bandung, Kepala Perwakilan juga mencatat terdapat potensi penyelenggaraan layanan publik yang tidak sesuai dengan alur/prosedur layanan," kata Dan Satriana melalui keterangan resminya, Selasa (9/5/2023).
Pihaknya mencatat, ada sejumlah alasan mengapa pelayanan di Rutan Kebonwaru bisa bermasalah. Selain keterbatasan personil, Ombudsman juga mencatat keterbatasan sarana pengawasan Rutan menjadi alasan terjadinya masalah dalam pelayanan di Kebonwaru.
"Antara lain disebabkan faktor keterbatasan personil maupun keterbatasan pemanfaatan sarana pengawasan," ungkapnya.
Karena itu, Ombudsman mendorong Kanwil Kemenkumham Jabar untuk melakukan evaluasi dan perbaikan sistem pelayanan khususnya di Rutan Kebonwaru.
Setidaknya ada 4 rekomendasi yang disodorkan Ombudsman Jabar kepada Kanwil Kemenkumham Jabar. Pertama, meningkatkan penerapan SOP petugas dan memperkuat pengawasan internal secara berjenjang.
Kedua, memperbaiki pengelolaan pengaduan terhadap kegiatan yang berindikasi pelanggaran disiplin maupun aspirasi dan kritik/aduan terkait Pelayanan Publik di Lapas dan Rutan di Jabar.
"Ketiga, mengoptimalkan pemanfaatan tekonologi dan komunikasi digital dalam pelayanan publik dan pengelolaan pengaduan. Terakhir, mengembangkan pelayanan khusus bagi warga binaan berkebutuhan khusus dan lanjut usia," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah