BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Pandemi Covid-19 yang berlangsung dalam tiga tahun terakhir mengakibatkan terhambatnya proses imunisasi.
Hal ini pun berdampak pada munculnya penyakit yang menyerang anak-anak. Seperti kasus Polio di Kabupaten Purwakarta hingga menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB).
Karena itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan memasifkan gerakan imunisasi melalu Pekan Imunisasi Dunia (PID) dengan tema 'The Big Catch Up'.
"Dalam momentum ini maka kami akan mengejar target imunisasi yang terlewat selama Covid-19 dua hingga tiga tahun kemarin," kata Konsultan Vaccination Technical Officer Covid-19, Imunisasi Rutin, SIA and VPD Surveillance WHO Indonesia, Wildan Mochamad Ridho dalam acara acara JAPRI (Jabar Punya Informasi), di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (10/5/2023).
Menurut Wildan, ada beberapa penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi seperti difteri, campak, rubella, polio, dan lainnya.
Dia mencontohkan, jika anak terkena campak rubella, maka ia akan terjangkit penyakit komplikasi seperti radang otak, radang paru, dan rentan terhadap kematian.
"Jika didiamkan atau imunisasinya tidak lengkap khawatir akan menimbulkan wabah. Ini yang harus kita hindari," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat (Dinkes Jabar), Nina Susana Dewi mengatakan, Pekan Imunisasi Dunia (PID) dengan tema 'The Big Catch Up' diikuti hampir 180 negara.
"Puncaknya pada minggu keempat April. Di Indonesia temanya berbeda dengan negara lainnya, yakni Ayo Lindungi Diri Sendiri, Keluarga dan Masyarakat dengan Imunisasi Lengkap,” kata Nina.
Nina menyebut, PID di Jawa Barat puncaknya akan diselenggarakan pada 13 Mei di Bio Farma untuk semua jenis imunisasi.
"Merangkul masyarakat melakukan imunisasi seoptimal mungkin agar herd immunity tercapai," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah