BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Istri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Atalia Praratya kembali mengenang momen terakhir sebelum kepergian Emmeril Khan Mumtadz atau Eril. Kepergian Eril dirasa sangat tiba-tiba bagi keluarga orang nomor satu di Jabar ini.
Momen tersebut diceritakan Atalia pada Haul Eril yang disiarkan secara live streaming di YouTube, Jumat (26/5/2023). Mengingat hari ini tepat satu tahun kepergian Eril.
Dalam acara yang yang dipandu Andi Noya, Atalia sempat ditanya bagaimana menyikapi kepergian Eril. Selain harus dengan kesedihan, atau mungkin kehilangan putra sulungnya itu menjadi penyemangat bagi generasi muda sebayanya.
"Pertama saya tentu merasa, bahwa rasa sedih itu adalah manusiawi. Ketika saya ditinggal oleh A Eril itu betul-betul, kami itu tidak ada tanda-tanda, tidak ada clue bahwa kami akan kehilangan orang yang kami cintai," kata Atalia.
Atalia mengungkapan, ketika di Bern, Swiss, setahun yang lalu, dirinya sedang menikmati kebersamaan dengan Eril dan adiknya. Sedangkan posisi sang suami tengah menjalankan tugasnya sebagai Gubernur Jabar di Inggris.
Namun saat itu bagi Atalia adalah momen yang ditunggu dan dipersiapkan bersama. Tetiba, kabar kepergian Eril datang begitu saja.
"Pada waktu itu kami sedih tentu saja. Dan pada waktu itu kami merasa, kaki ini seperti tidak menempel di lantai, karena masih gamang, apa yang terjadi," ucapnya.
Setelah hampir 2 minggu Eril belum ditemukan di Sungau Aare, informasi, spekulasi begitu banyak kepadanya datang dari masyarakat. Bahkan ada yang mengatakan Eril masih hidup.
"Ada yang mengatakan bahwa Eril ini disembunyikan oleh makhluk halus, dan lain sebagainya. ini semua terngiang-ngiang," bebernya.
Adanya berbagai macam informasi tersebut membuat Atalia dan keluarga memilih untuk menutup diri dari media sosial. Semua dilakukan demi fokus mencari keberadaan sosok Eril.
"Tapi tentu pada waktu itu sebagai manusia biasa, kami ini hancur, pada akhirnya kami mencari sendiri hikmah di dalamnya," tuturnya.
Di dalam momen mencari hikmah, Atalia kerap membaca Al Quran, buku dan mendengar banyak nasehat. Kemudian menemukan hikmah bahwa kematian akan hadir pada setiap orang.
"Itu sudah ditentukan waktunya dari jauh-jauh hari sebelum Eril diniatkan untuk hadir di dunia ini," ujarnya.
Atalia menilai, apapun yang dilakukannya agar tidak kehilangan Eril tentu akan sia-sia. Dia ingat semua ketetapan adalah milik Tuhannya.
"Kami mempercayai itu. Setelah itu baru kami menemukan hikmah, perjalanan panjang kemudian kami menemukan ini adalah sesuatu yang sudah ditetapkan takdirnya. Setelah itu kami menemukan keindahan lah yang mengakhiri hidupnya," bebernya.
Dikatakan Atalia, Eril ini adalah remaja biasa. Dirinya sebagai seorang ibu masih sering menegur, memintanya satu dan lain hal, lebih jauh masih membangunkannya dari tidur untuk pergi Salat Subuh di Masjid.
"Lalu mengapa begitu indah akhirnya, saya melihat karena ada sesuatu yang kita tidak lihat, saya meyakini ada orang yang mendoakan Eril, dan doanya mengetuk pintu langit. Itulah kemudian rasa indah di hari akhir," ucapnya.
Editor : Rizal Fadillah