Selain itu, kendaraan listrik seperti mobil maupun motor juga menjadi peluang investasi yang dapat dimanfaatkan Jabar dan China. Terlebih, 60 persen industri Indonesia berlokasi di Jabar.
"Populasi terbesar ada di Jabar, tentu menjadi market yang besar pula (untuk investasi). Jawa Barat juga provinsi yang dekat dengan (Ibu Kota) Jakarta," katanya.
Menurutnya, meski Jabar disebut sebagai provinsi industrial namun provinsi ini juga masih menjadi salah satu lumbung padi nasional. Karena itu, baik Industri maupun agrikultur keduanya didorong agar maju secara berkesinambungan.
"Produktivitas pertanian kita hingga 1,3 juta ton, sejalan itu investasi nomor satu," ungkapnya.
Dengan jumlah penduduk yang mencapai 50 juta jiwa, kata Ridwan Kamil, maka Jabar juga siap dengan sumber daya manusia. Sementara berdasarkan data Asian Productivity Organization (APO) 2020, Indonesia berada di urutan kelima se-Asean setelah Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Thailand.
Editor : Rizal Fadillah