get app
inews
Aa Text
Read Next : Polda Jabar Pastikan Coblosan Pilkada 2024 Aman dan Damai, Imbau Pemenang Tidak Euforia Berlebihan

Polda Jabar Catat 56 Persen PMI Jabar Berangkat Secara Ilegal

Jum'at, 09 Juni 2023 | 17:35 WIB
header img
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Ibrahim Tompo. (Foto: net)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) mencatat, sebanyak 56 persen dari 1.045.517 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jabar masuk kategori ilegal karena tidak disalurkan melalui perusahaan resmi atau oleh perorangan.

Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, ada lima kota/kabupaten di Jabar yang menjadi penyalur pekerja migran terbanyak ke luar negeri.

"Berdasarkan data BP2MI Jabar dan pengungkapan, kita memetakan ada lima wilayah terbesar, pertama Cianjur, Subang, Sukabumi, Indramayu, dan Bogor. Ini lima besar yang cukup rawan. Dan banyak disalurkan ke Timur Tengah," ucap Ibrahim di Mapolda Jabar, Jumat (9/6/2023).

Menurutnya, hal ini pun menjadi perhatian pihak kepolisian untuk melakukan pengawasan lebih ketat. Karena itu, Satuan Tugas (Satgas) Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) telah dibentuk sesuai perintah Presiden dan Kapolri.

"Kemudian setelah terbentuknya satgas tersebut, kita sudah berhasil melakukan pengungkapan sebanyak 37 kasus, yang terdiri dari seluruh Polres. Dari 37 kasus ini, terdapat sebanyak 82 korban dan 59 tersangkanya," katanya.

Ibrahim mengatakan, para pekerja imigran ilegal direkrut oleh perorangan juga perusahaan yang tidak resmi. Pengungkapan juga dilakukan setelah korban kembali dari luar negeri dan baru mebuat laporan saat kembali ke Indonesia.

"Dari 37 laporan polisi ini, ada tiga laporan yang menggunakan perusahaan yang tidak terdaftar sebagai penyedia tenaga kerja dan sisanya melalui perorangan," ungkapnya.

Sebelum Satgas TPPO dibentuk, kata Ibrahim, pihaknya juga telah berhasil melakukan pengungkapan kasus perdagangan orang. Tercatat, ada puluhan kasus setiap tahunnya yang berhasil diungkap oleh Polda Jabar sejak 2020.

"Sebelum terbentuknya satgas pada tahun 2020 Polda Jabar sudah mengungkap 26 kasus, tahun 2021 mengungkap 24 kasus, dan tahun 2022 ada 31 kasus, kemudian 2023 sudah mengungkap 37 kasus. Saat ini sedang berjalan dan mengungkap jaringan lain yang berkaitan dengan TPPO," tandasnya.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut