get app
inews
Aa Text
Read Next : Partai Golkar Jabar Kurban 8 Sapi dan 5 Domba, MQ Iswara: Kader Harus Tingkatkan Kepedulian Sosial

Jelang Idul Adha, Penjualan di Pasar Hewan Tanjungsari Sumedang Meningkat

Jum'at, 16 Juni 2023 | 12:02 WIB
header img
Penjualan di Pasar Hewan Tanjungsari Sumedang Meningkat. (Foto: sumedangkab.go.id)

SUMEDANG, iNewsBandungaRaya.id - Menjelang Hari Raya Idul Adha 2023, penjualan hewan ternak di Pasar Hewan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang mengalami peningkatan 30 persen jika dibandingkan hari biasa.

Kepala UPTD Pasar Hewan Tanjungsari, Yana Sukyana mengatakan, meski penyakit lumpy skin disease (LSD) merebak, namun hal tersebut tidak terlalu mempengaruhi penjualan hewan kurban.

“Menjelang Idul Adha alhamdulilah ada peningkatan transaksi penjualan. Yang beli itu rata-rata dari luar Sumedang, seperti Jakarta, Bogor, Cirebon, Garut juga ada. Kalau peningkatan persentase di hari biasa dibandingkan dengan Idul Adha ada sekitar 30 persen,” kata Yana, dikutip Jumat (16/6/2023).

Namun demikian, pihaknya mengimbau kepada para peternak untuk hanya membawa sapi yang sehat. Meski pernah ada temuan satu sapi yang positif LSD, hal itu langsung ditangani tim dokter hewan.

“Untuk pasar hewan Tanjungsari saya sudah komitmen dengan para pelaku bahwa jangan membawa sapi yang sakit terkena LSD atau PMK, karena dikhawatirkan akan menyebar ke hewan-hewan yang lain,” ungkapnya.

Salah satu peternak sapi, Ii Sutardi menyebut, situasi harga sapi jelang Idul Adha tahun ini di kisaran Rp20-27 juta. Harga tersebut mengalami kenaikan Rp2 juta hingga Rp3 juta.

Bahkan, dari harga tersebut diprediksi masih akan terus terjadi kenaikan mendekati Idul Adha ini.

“Saya membawa 10 ekor sapi dan baru terjual 5 ekor. Idul Adha tahun ini kondisinya mulai ramai dan harga jual juga semakin meningkat. Bahkan kondisinya kalau ramai bisa lebih naik lagi,” kata Ii.

Meski sempat ramai adanya penyakit lato-lato atau LSD pada sapi dan kerbau, kata Ii, dirinya tetap melakukan perawatan kepada hewan ternaknya setiap hari. Hal tersebut dilakukan, agar kondisi hewan tetap terjaga kondisi kesehatannya.

“Iya ngaruh juga adanya penyakit LSD ini, cuma ya harus biasa melakukan perawatan secara berkala. Sapi saya juga pernah terjangkit LSD yang terjangkit 2 ekor, tapi tidak terlalu parah,” tandasnya.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut