BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Beberapa camat di Kota Bandung menyampaikan keluhan-keluhan warganya dari dampak pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Salah satunya mengenai penenganan atas dampak banjir di daerah perbatasan kota.
Hal itu terungkap saat rapat kerja yang digelar Komisi C DPRD Kota Bandung dengan Dinas SDA & BM, DPKP, Camat Bandung Kulon, Camat Bandung Kidul, Camat Bojongloa Kidul, Camat Buahbatu, dan Dirut PT KCIC di Ruang Rapat Bamus DPRD Kota Bandung, Rabu (21/6/2023).
Anggota Komisi C DPRD Kota Bandung, Muhammad Al-Haddad mengatakan, KCIC dan dinas terkait perlu menginventarisir permasalahan dari setiap wilayah dampak pembangunan KCJB untuk meminimalisir kesalahpahaman.
"Karena sudah banyak versi, maka dari KCIC ini sudah sampai mana? Sehingga mana yang dari KCIC, mana yang bukan, sehingga jelas. Kita pelajari dulu dokumen dari KCIC dan Pemkot. Sehingga menjadi dasar dari komitmen,” kata dia.
Sementara itu, Anggota Komisi C DPRD Kota Bandung, Asep Mahyudin menanyakan kinerja dalam penanganan dampak KCJB tersebut. Sebab menurutnya persoalan yang dibahas masih sama seperti masalah tahun awal pembangunan KCIC.
“Proyek KCIC emang perlu didukung tapi harus memperhatikan dampak sosial, ekonomi dan lingkungan. Namun, masalahnya masih sama sebelum Covid datang, tentang lahan sisa, yang dibangun dengan masyarakat, dampak lahan yang sama dibahas barusan," ujar Asep.
"Dampak jalan relokasi yang masih bermasalah. Minta dijadikan perhatian karena menjadi pertikaian antarmasyarakat. Ini semua masih sama seperti awal tahun pembangunan. Ini kemungkinan tidak ada kejelasan. Jangan saling lempar antar pengurus karena seharusnya menjadi tanggung jawab bersama,” lanjutnya.
Turut hadir dalam rapat itu, Ketua Komisi C DPRD Kota Bandung, Yudi Cahyadi; Wakil Ketua DPRD Kota Bandung, Agus Gunawan; Sekretaris Komisi C DPRD Kota Bandung, Maya Himawati; Asep Mahyudin, Sandi Muharam, dan Muhammad Al-Haddad.
Editor : Zhafran Pramoedya