BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Cimahi digegerkan dengan temuan puluhan kasus positif sifilis atau raja singa. Tercatat ada 57 kasus sejak 2022 hingga Juni 2023 dengan 22 di antaranya ibu hamil.
Melihat kasus tersebut, terdapat sejumlah ciri-ciri yang bisa dikenali terkait penderita penyakit raja singa. Apabila ditemukan gejala itu, sebaiknya langsung konsultasikan ke dokter.
Raja Singa atau sifilis merupakan penyakit infeksi bakteri yang biasanya menyebar lewat kontak seksual tak sehat. Penyakit tersebut umumnya dikenali dengan adanya luka di sekitar alat kelamin, rektum maupun mulut yang tidak nyeri.
Penyebaran raja singa bisa melalui kontak kulit atau selaput lendir. Alhasil, kontak dekat dari penderita raja singa kemungkinan besar bakal terpapar virus.
Tanpa pengobatan yang komprehensif, raja singa bisa sangat merusak jantung, otak, sampai organ lain, bahkan mengancam nyawa. Studi menunjukan bahwa raja singa bisa ditularkan dari ibu ke bayi yang bahkan belum dilahirkan.
Menurut laporan Mayo Clinic, berikut sejumlah ciri-ciri penderita raja singa:
1. Sifilis primer
Pada kondisi sifilis primer, tanda atau gejala yang dapat dikenali yaitu munculnya luka kecil yang disebut chancre. Luka muncul di tempat bakteri masuk ke tubuh.
Kemunculan chancre sifilis biasanya 3 minggu setelah terpapar virus. Banyak orang terinfeksi penyakit ini lantaran lamanya kemunculan chancre sejak bakteri masuk ke tubuh.
Pada kebanyakan kasus, chancre sifilis bakal sembuh dengan sendirinya dalam waktu 3 sampai 6 minggu usai kemunculan pertamanya.
2. Sifilis sekunder
Setelah chancre sembuh, penderita mungkin bakal mengalami ruam yang dimulai dari lengan ke kaki, sampai akhirnya menyebar ke area tubuh lainnya, termasuk telapak tangan dan telapak kaki.
Ruam yang muncul biasanya tidak gatal dan dapat disertai dengan luka seperti kutil di mulut ata area genital. Pada beberapa kasus ekstrem, pederita bakal mengalami rambut rontok yang parah, nyeri otot, demam, sakit tenggorokan, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Gejala itu bisa hilang beberapa minggu atau bahkan berulang kali datang dan pergi selama setahun.
3. Sifilis laten
Sifilis jenis ini dapat muncul kalau penderita tidak mengobati sakitnya sama sekali. Tahap laten ini bisa berlangsung selama bertahun-tahun, meski tidak ada gejala yang muncul.
4. Sifilis tersier
Sifilis jenis ini merupakan raja singa yang tidak diobati dan telah muncul komplikasi. Pada stadium lanjut, penyakit ini bisa merusak otak, saraf, mata, jantung, pembuluh darah, hati, tulang, dan persendian. Masalah itu dapat terjadi bertahun-tahun setelah infeksi alami tidak diobati.
5. Neurosifilis
Pada tahap apapun, sifilis dapat menyebar ke otak dan apabila ditemukan bakteri sifilis di otak, kondisi tersebut disebut dengan neurosifilis yang merusak otak dan sistem saraf, serta mata.
6. Sifilis kongenital
Ini terjadi pada bayi yang baru lahir. Ia terpapar bakteri raja singa di dalam janin lewat plasenta atau saat kelahiran. Kebanyakan kasus bayi dengan raja singa kongenital tidak memiliki gejala, namun ada yang mengalami ruam pada telapak tangan dan telapak kaki.
Pada kasus ekstrem, raja singa kongenital pada bayi ini sebabkan tuli, kelainan bentuk gigi, dan hidung. Di sisi lain, bayi yang terpapar raja sing lahir prematur maupun meninggal dalam kandungan.
Editor : Zhafran Pramoedya