Perang Bubat juga menandakan gagalnya gagasan Gajah Mada tentang Sumpah Palapa. Perang Bubat juga menyebabkan Gajah Mada dijauhkan dari urusan politis Majapahit.
Dengan demikian, Gajah Mada tidak memiliki wewenang lagi untuk merealisasikan gagasan Nusantara dan Sumpah Palapa yang dimanifestasikan dengan menundukkan kerajaan-kerajaan, baik di Jawa maupun di Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit.
Bahkan, menurut Serat Pararaton bahwa berakhirnya Perang Bubat, Gajah Mada yang akan ditangkap oleh Raja Kahuripan dan Raja Daha tersebut melakukan moksa, wafat tanpa meninggalkan raganya.
Sedangkan bagi Maharaja Linggabuana Wisesa yang gugur di Perang Bubat mendapat gelar terhormat. Sang Raja Sunda yang gugur itu mendapat julukan dari masyarakat Sunda yakni Prabu Wangi.
Putra Linggabuana Wisesa yang bernama Niskala Wastu Kancana yang tidak ikut dalam rombongan diberi kehormatan sebagai raja bergelar Prabu Siliwangi (keturunan raja yang harum namanya). Prabu Siliwangi kemudian tercatat sebagai salah satu raja paling terkenal dalam sejarah Indonesia dan sejarah Kerajaan Pajajaran.
Editor : Rizal Fadillah